Aturan dan Kebiasaan Unik Berikut Ternyata Kunci Kebahagiaan dan Kecerdasan Warga Finlandia

Sekolahnews.com – Setiap orang punya tingkat kebahagiaan yang berbeda. Dalam psikologi, Ed Diener, menyebutnya dengan istilah Subjective well-being. Meski standar kebahagiaan tiap orang berbeda, kebahagiaan nggak lepas dari ketersediaan sumber daya, waktu, fasilitas pendidikan, kebebasan berekspresi, layanan kesehatan, penghasilan dan pekerjaan yang menyejahterakan.
The World Happiest Report melaporkan Finlandia konsisten menduduki urutan pertama, negara paling bahagia di dunia. Literasi dan sistem pendidikan di Finlandia juga dikenal sangat unggul dalam mencerdaskan warganya. Beauties, berikut ulasan aturan dan kebiasaan unik di Finlandia, dirangkum dari situs Huffpost dan This is Finland.
1. Perayaan Hari Kegagalan
Kebanyakan orang dari berbagai negara, enggan bahkan malu saat berbicara tentang kegagalan mereka. Biasanya orang lebih bangga saat membahas tentang keberhasilan. Beda halnya dengan Finlandia yang menyediakan waktu khusus setiap tanggal 13 Oktober bagi warganya untuk merayakan kegagalan. Karena kegagalan pasti pernah dirasakan setiap orang dan itu hal yang wajar.
Kamu dapat berekspresi dan menceritakan tentang pengalamanmu seputar kegagalan di sekolah, kampus, atau di sebuah acara mengenai hal yang kamu petik dari kegagalanmu. Hal ini dapat memotivasi orang untuk belajar hal berharga dan nggak mengulangi sebuah kesalahan. Mengekspresikan kegagalan juga dapat membuat seseorang lebih bahagia.
2. Utamakan Kolaborasi bukan Persaingan di Dunia Pendidikan
Di Finlandia kamu nggak perlu cemas untuk belajar demi meraih juara kelas. Pendidikan di Finlandia meyakini setiap orang punya kemampuan dan kecerdasan yang berbeda. Jadi nggak adil kalau diukur dengan satu metode yang sama atau dibandingkan.
Fasilitas pendidikan Finlandia turut didukung dengan kualitas guru yang sangat memadai dengan kewajiban, guru harus dari lulusan S2 atau magister. Sekolah di Finlandia juga nggak membebani siswa dengan tugas rumah yang menumpuk.
Tujuannya, supaya anak-anak sekolah punya waktu bermain dan bersosialisasi. Karena kehidupan terlalu sempit kalau cuma seputar dunia akademik aja kan, Beauties?
Metode belajar di Finlandia juga dikemas dengan menarik karena siswa dapat belajar sambil bermain. Aturan jam masuk sekolah yang lebih siang, seperti di jam 9 pagi juga diterapkan di Finlandia.
Dikutip dari World Economic Forum (WEF) alasan Pemerintah Finlandia menerapkan aturan masuk sekolah lebih siang supaya anak-anak lebih semangat mengikuti kelas. Siswa akan lebih fokus dan terhindar dari mengantuk, ketimbang masuk terlalu pagi, seperti di jam 06.30 atau jam 07.00 pagi.
3. Work Life Balance dalam Dunia Kerja
Kalau kamu sering lembur untuk aktivitas yang jelas dengan frekuensi yang pas tentu masuk akal untuk dijalankan. Namun jam lembur yang terlalu sering pasti membuatmu nggak punya quality time dengan orang terdekatmu. Finlandia juga menerapkan aturan bekerja yang wajar, sehingga memberikan kesempatan bagi warganya untuk istirahat, berolahraga dan melakukan kegiatan refreshing. Salah satunya bepergian untuk menikmati keindahan alam.
Finlandia meyakini kalau warga memiliki waktu istirahat dan bekerja yang seimbang, maka mereka akan lebih produktif dalam bekerja dan berkarya Tekanan yang terlalu tinggi justru akan menghambat produktivitas.
4. Akses Gratis untuk Relaksasi ke Alam
Finlandia punya aturan khusus terkait rekreasi ke alam yang dikenal dengan istilah Everymanrights atau Hak setiap orang. Warga bebas menggunakan area hutan, danau, pantai dengan gratis. Kamu dapat bebas berkemah, mendaki, menunggang kuda, dan menikmati fasilitas bermain ski gratis di ruang publik tanpa memikirkan soal biaya yang harus dikeluarkan.
Aturan ini diterapkan Finlandia, karena Pemerintah Finlandia meyakini jika warga sering berinteraksi di alam dengan berbagai aktivitasnya akan membantu untuk mengelola stress dan jadi lebih bahagia. Saat bahagia, pikiranmu akan diisi dengan hal positif. Ini akan berdampak positif untuk kesehatan fisik dan psikologis seseorang.
5. Fasilitas Literasi yang Sangat Memadai
Finlandia dinilai sebagai negara terpelajar dengan literasi unggul di dunia. Hal ini sesuai dengan penelitian dari John W. Miller. Tak heran, karena pemerintah Finlandia memfasilitasi akses perpustakaan, termasuk di area pedesaan.
Pemerintah juga menerapkan aturan untuk setiap program acara asing di TV, dilarang untuk menggunakan dubbing. Warga Finlandia dilatih untuk menerapkan budaya membaca text dari subtitle. Membaca tentu mengasah kemampuan kognitif, bernalar, dan berpikir kritis dari seseorang. (beautynesia.id).