Disebut Kerajaan Paling Tua di Nusantara, Benarkah Leluhur Suku Sunda?

Sekolahnews.com – Nusantara memiliki banyak sekali kerajaan yang tersebar di seluruh wilayahnya sejak dulu kala. Salah satu kerajaan yang kerap disebutkan sebagai kerajaan tertua adalah Kerajaan Salakanagara.
Klaim kerajaan tertua milik Salakanagara, tertuang dalam Pustaka Rajya Rajya i Bhumi Nusantara.

Kisah Kerajaan Salakanagara: Awal Mula Suku Sunda hingga kemajuannya
Kerajaan Salakanagara diketahui berdiri pada tahun 130 M yang ditunjukkan dengan memerintahnya Dewawarman I, raja pertama.

Berdirinya kerajaan ini pada tahun tersebut yang memberinya klaim sebagai kerajaan tertua di nusantara.

Selain merupakan kerajaan tertua di nusantara, naskah wangsakerta juga memberikan klaim lain kepada Kerajaan Salakanagara.

Melalui naskah tersebut, Salakanagara diyakini sebagai awal mula terbentuknya suku Sunda.

Hal tersebut terjadi karena peradaban yang dimiliki oleh kerajaan ini memiliki kesamaan dengan wilayah peradaban yang dimiliki oleh leluhur suku Sunda selama berabad-abad.

Salakanagara sebagai awal mula terciptanya suku Sunda juga diperkuat melalui cerita dari Irman Firmansyah, Pakar Sejarah dari Yayasan Dapur Kipahare serta pengarang buku Soekaboemi the untold story.

“Tahun 1600 para budayawan dan sejarawan berkumpul lalu menyusun sejarah tatar sunda jadi ada nama Aki Tirem dan sebagainya. Masih sejaman dengan itu, para penulis Eropa ada yang menyebut Negeri Agire yang kurang lebih artinya perak atau Salaka,” kata Irman.

Masa Kejayaan Kerajaan Salakanagara
Masa kejayaan dari Salakanagara terjadi di bawah pemerintahan Dewawarman VIII atau raja terakhir yang memerintah.

Majunya kerajaan ini tercermin melalui negara yang subur dan makmur serta kehidupan keagamaan yang maju seperti yang dituliskan dalam laman Kemdikbud.

Kemajuan keagamaan pada Salakanagara ditunjukkan oleh para rakyatnya yang menganut agama Wisnu, memuja Siwa, memuja Ganesha, memuja Siwa Wishnu.

Namun, rakyat Salakanagara paling banyak melakukan pemujaan kepada Ganesha atau Ganapati.

Pada masa tersebut, penduduk Salakanagara memiliki beragam pekerjaan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka, seperti berburu, bertani, berdagang serta menjadi nelayan.

Raja-Raja yang Pernah Memerintah
Berikut merupakan raja-raja yang pernah memerintah di Kerajaan Salakanagara yang dituliskan dalam laman milik Kemdikbud yang terdapat dalam Pustaka Rajnyarajya I Bhumi Nusantara dan Pustaka Pararatwan I Bhumi Jawadwipa:

1. Dewawarman I dengan gelar Prabu Darmalokapala Dewawarman Haji Raksa Gapura Sagara yang memerintah dari tahun 130 M hingga 168 M (38 tahun).

2. Dewawarman II dengan nama Prabu Digwijayakasa Dewawarmanputra yang memerintah dari tahun 168 M – 195 M (27 tahun).

3. Dewawarman II dengan gelar Sangasagara Bimayasawirya yang memerintah dari tahun 195 M – 238 M (43 tahun).

4. Dewawarman IV, aslinya merupakan Raja Ujung Kulon yang bernama Darma Satyanagara. Ia menikahi putri Dewawarman III, yaitu Tirta Lengkara dan memerintah dari tahun 238 M – 252 M (14 tahun).

5. Dewawarman V yang bernama Darmastayajaya, ia menikahi putri sulung Dewawarman IV yaitu, Mahisasuramardini Warmandewi dan memerintah dari tahun 252 M – 276 M (24 tahun. Ia juga dikenal sebagai Sang Mokteng Samudera (mendiang di lautan).

6. Dewawarman V juga merupakan Senapati Sarwajala (panglima Angkatan Laut). Sayangnya, ia gugur pada saat menghadapi perompak karena dipanah dari belakang. Oleh sebab itu, kekuasaannya dilanjutkan oleh istrinya dari tahun 276 M – 289 M.

7. Dewawarman VI dengan nama Prabu Ganayanadewa yang memerintah dari tahun 289 M – 308 M.

8. Dewawarman VII dengan gelar Prabu Bima Digwijaya Satyaganapati dan memerintah dari tahun 308 M – 340 M.

9. Rani (Ratu) Salakanagara, putri sulung dari Dewawarman VII dengan nama Spatikarnawa Warmandewi yang memerintah dari tahun 340 M – 348 M (8 tahun). Ia melepaskan tahtanya saat menikah dengan Dewawarman VII.

10. Dewawarman VIII, raja dengan gelar Prabu Darmawirya Dewawarman yang memerintah dari tahun 348 M – 363 M (15 tahun). Di bawah pemerintahannya, Salakanagara berada pada masa jayanya.

Dewawarman VIII dianggap sebagai raja terakhir dari kerajaan ini karena putra bungsunya yang menjadi Dewawarman IX telah menjadi raja bawahan Tarumanegara karena kerajaan tersebut menjadi besar dan kuat.(detik.com).