Fase Bulan Ada Berapa?

Sekolahnews.com – Apakah kamu sering mengamati bulan saat malam maupun siang hari? Ternyata jikalau kita perhatikan, bentuk bulan selalu berubah-ubah. Terkadang bulan bisa berbentuk sabit, separuh lingkaran, atau bahkan bulat penuh.
Penyebab bentuk bulan selalu berubah-ubah adalah karena adanya fase bulan. Lalu, ada berapa fase bulan?

Berapa Fase Bulan?
Bulan memiliki fase utama yaitu bulan baru, setengah purnama awal (perempat pertama), purnama, dan setengah purnama akhir (perempat akhir). Bulan juga memiliki 4 fase tambahan lainnya.

Dengan demikian, secara total bulan melewati 8 fase sebelum akhirnya kembali lagi ke fase awal. Dikutip dari Modul Bulan dan Karakteristiknya oleh Harlinda Syofyan dari Universitas Esa Unggul, berikut penjelasannya :

1. Fase Bulan Baru (New Moon)
Pada fase ini, bulan tidak menerima cahaya dari matahari sama sekali. Akibatnya, bulan berwarna gelap dan menjadi tak terlihat dari bumi. Fase ini terjadi pada hari pertama, yakni ketika Bulan berada pada posisi 0 derajat.

2. Fase Sabit Muda (Waxing Crescent)
Pada fase sabit muda, kurang dari setengah bagian dari Bulan terkena pantulan sinar matahari. Fase ini terjadi pada hari keempat yaitu ketika bulan berada pada posisi 45 derajat. Jika dilihat dari Bumi, bulan akan nampak melengkung seperti sabit.

3. Fase Kuartal I (First Quarter)
Fase kuartal pertama terjadi pada hari ke delapan ketika bulan berada pada posisi 90 derajat. Pada fase ini, bulan terlihat berbentuk setengah lingkaran.

4. Fase Cembung Awal (Waxing Gibbous)
Fase ini ditandai dengan setengah bagian bulan mulai tampak lebih besar dari fase kuartal pertama. Fase yang juga disebut Waxing Gibbous ini terjadi pada hari kesebelas, yaitu ketika bulan berada pada posisi 135 derajat. Dari bumi, bulan akan terlihat seperti cakram yang biasa disebut dengan bulan cembung.

5. Fase bulan purnama (Full Moon)
Pada fase bulan purnama atau yang juga dikenal dengan full moon terjadi pada hari keempat belas ketika bulan berada pada posisi 180 derajat. Pada fase ini bulan berada pada sisi yang berlawanan dengan bumi.

Hal ini lantas menyebabkan cahaya matahari terpantul ke Bulan sepenuhnya. Pada fase full moon ini, bulan terlihat seperti lingkaran penuh yang dikenal dengan istilah bulan purnama.

6. Fase Cembung Akhir (Wanning Gibbous)
Pada fase ini, bulan akan tampak sedikit mengecil dari fase bulan penuh. Fase cembung akhir atau Wanning Gibbous terjadi di hari ketujuh belas, yakni ketika bulan berada pada posisi 225 derajat. Jika dilihat dari bumi, penampakannya mulai berubah kembali seperti cakram atau bulan cembung.

7. Fase Kuartal III (Third Quarter)
Pada fase kuartal ketiga, bulan kembali terlihat setengah bagian. Fase ini terjadi pada hari kedua puluh satu, tepatnya ketika bulan berada tepat pada posisi 270 derajat. Adapun penampakannya sama seperti bulan pada fase kuartal pertama.

8. Fase Sabit Tua (Waning Crescent)
Pada fase terakhir ini hanya sebagian kecil dari bulan yang terlihat dari bumi. Fase ini terjadi pada hari kedua puluh lima, ketika bulan berada pada posisi 315 derajat. Pada fase ini bulan berbentuk sabit sebelum akhirnya kembali lagi ke fase awal, yaitu fase bulan baru atau new moon.

Mengapa Ada Fase Bulan?
Bulan adalah sebuah satelit atau benda langit yang beredar mengelilingi bumi. Bulan sebenarnya tidak menghasilkan cahaya sendiri, melainkan pantulan sinar mataharilah yang menjadikannya nampak bercahaya.

Jika kita melihat bulan secara utuh, artinya seluruh bagian telah mendapat pantulan dari sinar matahari. Namun jika bulan berbentuk setengah lingkaran, maka sinar matahari hanya mengenai separuh bulan.

Sama halnya dengan bumi, bulan juga mengalami revolusi. Bulan membutuhkan waktu 27 hari 7 jam 43,2 menit untuk berevolusi. Revolusi inilah yang menyebabkan bagian bulan yang terkena sinar matahari dapat berubah-ubah.

Dilansir dari laman resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), perubahan bentuk bulan yang tampak dari bumi ini disebut sebagai fase bulan. Tiap fase bulan mempengaruhi kehidupan bumi, misal pasang surut air laut dan gelombang magnet bumi.(detik.com).