Festival Sains dan Budaya 2021 Digelar Daring
Sekolahnews.com – Eduversal Indonesia kembali menggelar Kompetisi sains dan budaya tingkat nasional yakni Festival Sains dan Budaya 2021 yang akan digelar secara daring.
Pagelaran tahunan FSB yang digelar Eduversal Indonesia merupakan merupakan penggabungan program besar tingkat nasional yaitu Indonesian Science Project Olympiad (ISPO) dan Olimpiade Seni dan Bahasa Indonesia (Osebi).
“FSB merupakan gabungan progran besar ISPO yang saat ini memasuki tahun ke-13 dan Osebi yang telah masuk tahun ke-7. Selain penggabungan ini, keunggulan FSB adalah adanya konsep terbuka tanpa batasan,” ,” ujar Ketua Panitia Festivaal Sains dan Budaya (FSB) 2021, RS Dwi Prajitno Wibowo, dalam konferensi pers secara daring di Jakarta, Sabtu.
Baca juga: Kompetisi Sains Nasional SMA/MA Tahun 2020 Resmi Dibuka
Dwi menegaskan, “artinya, setiap sekolah tidak dibatasi dalam mengirimkan perwakilan untuk mengikuti kategori sains maupun seni budaya. Semua siswa punya peluang yang sama untuk berkompetisi baik di ISPO maupun Osebi.”
Untuk ISPO, terdapat enam kategori yakni komputer, biologi, fisika, kimia, lingkungan, dan teknologi. Sedangkan untuk OSEBI juga tidak mengalami perubahan dari tahun sebelumnya yakni menulis puisi, menyanyi, tari kreatif, pembacaan puisi, menulis esai, dan menulis cerita singkat.
“Ada satu yang berbeda untuk tari kreatif. Kalau tahun lalu, dalam bentuk grup tapi sekarang dilombakan dalam tari kreatif tunggal,” tambah dia.
FSB sebelumnya telah diikuti 383 proyek bidang sains dari 740 siswa dan 294 proyek bidang seni budaya dari 244 siswa. Meskipun dalam keterbatasan di masa Pandemi ini, Dwi menyampaikan pihaknya tetap berusaha mendorong setiap generasi muda berbakat untuk menembus batas-batas kreativitas mereka dan membangun sendiri masa depan yang mereka impikan.
“Upaya untuk terus membangun karakter generasi muda bangsa harus terus dilakukan demi terbangunnya mental putra-putri bangsa yang dapat mengurai dan menganalisa masalah serta memberikan solusi dalam setiap tantangan zaman,” jelasnya.
ISPO, kata dia, siswa didorong untuk dapat mengembangkan kreativitasnya dalam bidang pemikiran kritis dan inovatif, menemukan solusi atas masalah yang dihadapinya, dan melahirkan penemuan penemuan baru yang dapat membantu mengatasi permasalahan yang ada di tengah masyarakat.
Sementara, melalui OSEBI siswa diasah kompetensi musikalitasnya, kinestetik-artistiknya, kreativitas puitisnya, keunggulan literasinya, dan kesadaran akan besarnya budaya bangsanya.
“Kedua karakter utama sangat penting bagi siswa, karena memberikan kemantapan dan kematangan jiwa-jiwa muda yang akan melanjutkan perjuangan bangsa menghadapi tantangan pada masa mendatang,” tambah dia.
FSB 2021 akan diselenggarakan sepenuhnya secara daring, dan akan diikuti oleh para peserta jenjang SD, SMP dan SMA sederajat.
Pendaftaran dapat dilakukan melalui laman https://festivalsainsbudaya.com/ pada 9 Oktober hingga 1 Desember 2020. Pengumuman finalis pada 23 Desember 2020. Pameran virtual, penilaian dan penghargaan pada 19 hingga 21 Februari 2021.
Presiden ISPO, Prof Dr Riri Fitri Sari, mengatakan pandemi membuat siswa dan guru beradaptasi.
“Karena tugas kami melakukan pembinaan, kami akan melihat siswa kita dengan dibimbing para gurunya bisa beradaptasi,” kata Riri.
Baca juga: Siswi Indonesia Sabet Emas Festival Seni di Jepang
Riri menjelaskan banyak kreativitas yang muncul saat pandemi COVID-19. Kondisi seperti ini belum pernah dialami oleh siapapun sebelumnya.
“Kita sudah melihat pembelajaran berbasis proyek adalah pendekatan yang perlu dimengerti orang tua dan guru, terutama membantu siswa mengatasi persoalan mereka,” jelas Riri.
Presiden OSEBI, Dr Liliana Muliastuti, mengapresiasi pelaksanaan FSB yang diselenggarakan secara daring. Menurut Lili, pandemi COVID-19 merupakan ajang bagi guru maupun siswa agar mampu menghadapi tantangan yang ada.