Ilmuwan Jerman Mengembangkan Tanaman Super
Freiberg, 5 Januari 2022 – Ketika tumbuhan berkomunikasi dengan satu sama lain, mereka mengeluarkan zat kimia yang diproduksi dari akar dan daun. Dengan warna dan aromanya, mereka menarik perhatian lebah dan serangga lainnya untuk membantu mereka bereproduksi.
Sementara, tanaman seperti jagung punya trik tersendiri dimana para ilmuwan harap bisa dimanfaatkan.
Ini bukan sekedar kebun di kota Freiberg, Jerman timur. Walaupun tampak seperti sederetan tanaman acak sebenarnya merupakan spesies yang dipilih dengan cermat yang memiliki kekuatan super.
“Ini disebut “Fitomining”, artinya menambang menggunakann tanaman. Kami menggunakan sejumlah tanaman konvensional seperti jagung untuk mengekstrak elemen yang bermanfaat dari tanah seperti Germanium, Galium, Tembaga, Seng, dan Logam Tanah Jarang (LTJ).” kata peneliti, Dr. Oliver Wiche.
Nanti akan terlihat seberapa baik yang dihasilkan jagung di musim panas, karena ini adalah masa panen, hari besar bagi ahli biologi Dr. Oliver Wiche, yang memulai proyek ini di universitas teknik lokal. Tapi apa yang membuat tanaman mengambil banyak unsur? dalam hal jagung, itu semua karena keingintahuan alam.
“Jagung dapat menyerap silikon dan rerumputan ialah akumulator silikon. Setelah diambil dari tanah, Silikon tersebut lalu disimpan di dedaunan lalu terbentuk batu-batu kecil agar tidak dimakan. Proses ini terjadi melalui mekanisme transportasi, yang mana, tidak dapat membedakan mana Silikon dan Germanium.” jelas Dr. Wiche.
Itulah sebabnya campuran jenis tanaman dan bunga di kebun percobaan itu masuk akal. Jagung, seperti yang kita tahu, mengumpulkan Germanium, itu dibudidayakan untuk konsumsi hewan atau manusia. Milet juga punya peran yang sama.
Lain dengan Gandum Kuda, yang menyimpan LTJ di daun dan batang, sama dengan Bunga Matahari.
Logam Tanah Jarang adalah sekumpulan 16 unsur yang berbeda dengan sifat kimia yang serupa. LTJ merupakan bahan mentah untuk barang-barang penting seperti ponsel dan layar LCD, hingga motor listrik dan kincir angin.
Sedangkan Germanium menjadi sumber peralatan elektronik seperti panel surya, fiber optik, kabel komputer and peralatan night vision. Germanium juga sangat mahal. 1 kilogram harganya bisa Rp. 32.520.000. Sehingga ilmuwan sedang mencari alternatif untuk menambang unsur ini.
Berikut cara kerjanya: Jagung menganggap Germanium sebagai Silicon dan menyerap keduanya langsung dari akar tanaman.
Germanium kemudian dibawa bersamaan dengan Silikon oleh apa yang disebut “transporter” melalui batang dan masuk ke daun. Keduanya lalu disimpan di dinding sel.
Milet mengeluarkan Germanium dari Jagung dengan metode yang sama, tetapi Gandum kuda dan Bunga matahari memakai trik yang berbeda. Ternyata Gandum Kuda bisa menambang LTJ dari tanah.
Proses ini diawali dengan mengekstraksi Kalsium, yang dalam prosesnya, mengasamkan tanah di sekitar akar. Asam tersebut membuat fosfor dan besi yang mengikat kalsium, ikut larut, sekaligus melepaskan LTJ dari bebatuan fosfat.
Unsur-unsur tersebut kemudian bermigrasi ke daun lewat batang lain, lalu disimpan di dalam sel, dinding sel, dan tempat penampungan air khusus yang disebut Vakuola.
Tentu saja, agar kita dapat menggunakan LTJ, unsurnya harus diekstraksi terlebih dahulu dari tanaman. Dan itu terjadi di pabrik biogas Universitas Freiberg.
Disamakan biji jagung digiling, diratakan dan dikeringkan sebelum dituang dalam perangkat reaktor, untuk mengumpulkan jumlah air. Di sini, bakteri punya dua peran penting. Mereka menghasilkan biogas dan membuka sel-sel tanaman. Produk yang dihasilkan berupa cairan, lalu dikeringkan dalam oven
Unsur-unsur berharga itu lalu terkonsentrasi dalam bentuk sisa pembakaran, abu. Seluruh proses memakan waktu sekitar tiga puluh jam. Hasilnya adalah bubuk putih dan berwarna yang tampak tidak berbahaya, Germanium dioksida dan dan garam tanah jarang, yang lalu digunakan untuk membuat e-card dan ponsel.
Para ilmuwan belum bisa mengatakan secara pasti sebanyak apa bahan baku berharga yang dapat dipanen kebun ini. Sejauh ini, mereka telah menghasilkan sekitar 50 gram Germanium dan 50 gram LTJ per hektar, mungkin tidak banyak, tetapi bagi Oliver Wiche dan sesama rekannya, awal yang sangat menjanjikan.