Inggris Tinjau Laporan AstraZeneca

Sekolahnews.com – Sejumlah negara di kawasan Eropa melaporkan terjadi penggumpalan darah, yang diduga setelah suntikan vaksin AstraZeneca kepada beberapa penerima.

Inggris menindaklanjuti laporan tersebut, menyusul ditangguhkannya penggunaan vaksin produksi Oxford itu di sejumlah negara Uni Eropa.

“Kami sedang meninjau semua laporan dengan cermat, tetapi bukti yang ada tidak menunjukkan bahwa vaksin AstraZeneca adalah penyebab penggumpalan darah,” ucap Lepala BPOM Inggris Phil Bryan dalam sebuah pernyataan yang dikutik RRI.Co.Id Rabu (17/3/2021).

Menurut Bryan, penggumpalan darah bisa terjadi secara ilmiah, meski tanpa adanya penggunaan vaksin.

“Lebih dari 11 juta dosis vaksin AZ telah diberikan di seluruh Inggris, dan jumlah kasus penggumpalan darah yang dilaporkan setelah mendapatkan vaksin tidak lebih tinggi dari jumlah kasus penggumpalan darah yang dapat terjadi secara alami kepada populasi yang telah divaksinasi,” paparnya.

Bryan memastikan, pihaknya berkoordinasi dengan para mitra guna memastikan keamanan vaksin AstraZeneca.

“Kami bekerja sama dengan para mitra internasional kami untuk memahami pengalaman global keamanan vaksin COVID-19 dan juga dalam hal berbagi data dan laporan keamanan secara cepat,” ungkap Bryan.

Sementara, Perdana Menteri Boris Johnson mengklaim Inggris tidak akam melakukan penghentian vaksinasi menggunakan AstraZeneca, meski adanya laporan terjadi penggumpalan darah pada sejumlah kasus.

“BPOM Inggris adalah salah satu regulator terbaik dan paling berpengalaman di dunia. Mereka melihat tidak ada alasan yang tepat untuk menghentikan program vaksinasi yang tengah berlangsung, jadi kami tetap yakin tentang program vaksinasi ini dan senang sekali melihat program ini dijalankan dengan cepat di seluruh wilayah Inggris,” tegas Boris Johnson.

Sejumlah negara Eropa menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca, diantaranya Jerman, Italia, Prancis, Spanyol, Belanda dan Irlandia.