Juara Karate O2SN Ikut Kompetisi Internasional di Belgia

SekolahNews — Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengirim 12 siswa jenjang SD dan SMA mengikuti 4th Edition of International Karate Open of Province de Liege tahun 2019 di Herstal, Belgia yang diikuti 40 negara.

Mereka adalah para juara Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) bidang karate. Sebelumnya mereka akan mengikuti pemusatan latihan di Jakarta selama lebih dari dua minggu dibawah bimbingan pelatih Yedih Lesmana.

Ini merupakan wujud dari pembinaan dan bentuk apresiasi Kemendikbud terhadap prestasi dan potensi peserta didik di bidang olahraga.

Baca juga: Siswa Indonesia Raih Juara Umum Karate Internasional Antar Pelajar

“Target kita tahun ini insyaallah minimal  sama dengan tahun lalu, yaitu empat medali emas, kalau bisa lebih baik. Kalau melihat kesiapan anak-anak kita, sangat menjanjikan sekali,” ujar Purwadi Sutanto, Direktur Pembinaan SMA saat pelepasan kontingan Indonesia, di Kantor Kemendikbud, Jakarta, Senin (4/11/2019) seperti yang dilansir dari kemendikbud.go.id

Plt Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen), Didik Suhardi juga turut memberikan motivasi pada acara pelepasan tersebut.

“Semangat harus tetap dipelihara. Jangan lihat lawan kalian orangnya tinggi-tinggi. Yang paling tahu kemampuan kalian adalah kalian sendiri. Jangan kalah teknik. Yang lebih penting kita harus punya mental juara.  Tangguh, tidak pernah pantang mundur,” tegas Didik

Satu peserta kompetisi dari jenjang SD adalah Callista Almira Cahyati.

Siswi kelas 5 SDN Rangkah, Kota Surabaya itu mengungkapkan perasaannya bisa terpilih sebagai anggota kontingen Indonesia di ajang karate internasional.

Baca juga: Silat Harimau, Menjaga Nilai Luhur

“Rasanya senang dan terharu. Untuk teman-teman di Indonesia, tetap semangat dan jangan putus asa,” ujarnya.

Karate Membentuk Karakter

Dari jenjang SMA, ada Dino Henry Tutu dari SMA Negeri 9 Manado, Sulawesi Utara. Dino yang menyukai olahraga karate sejak kecil itu mengaku persiapan tim Indonesia sudah maksimal.

Bagi Dino, belajar karate juga ikut mendapatkan nilai-nilai pendidikan karakter. “Jadi belajar displin, sopan santun, bagaimana bergaul adengan teman-teman kita, baik dari daerah lain atau sesama,” katanya.

Hal senada juga diungkapkan Farhan Al Amin dari SMA Negeri 1 Kabupaten Solok, Sumatra Barat. “Nilai karakter banyak yang bisa diambil, misalnya, disiplin, menghormati orang lain. Lalu kalau ada kemampuan bela diri bukan untuk bangga-banggaan. Kita punya potensi harus disalurkan untuk berprestasi,” tutur Farhan.

Pelatih tim Indonesia, Yedih Lesmana mengatakan, ia dan anak didiknya membuat moto khusus sebagai penyemangat bertanding, yaitu “Go, Fight, Win, and Champion!”.

Baca juga: Silat Harimau, Menjaga Nilai Luhur

“Go artinya mereka datang ke Jakarta dari daerah yang berbeda-beda untuk berlatih. Fight artinya bertanding untuk negara. Win artinya setiap sesi pertandingan harus menang.

Kalau menang semua sesi pertandingan akan jadi juara. Mereka punya motivasi yang tinggi dan mental daya juang,” tuturnya.