Mengenal Wisata Batu Alien Yogyakarta, Bongkahan Vulkanik Merapi

Sekolahnews.com – Di Padang ada Batu Malin Kundang yang konon hasil dari kutukan ibu kepada putra durhakanya. Di Yogyakarta ada Batu Alien, batu mirip wajah berpeci, lengkap dengan mata, telinga, hidung, dan mulut.

Batu Alien berada di lereng Gunung Merapi, bongkahan batu Vulkanik yang muncul setelah bencana dahsyat erupsi Merapi 2010 silam. “Yang pertama menemukan menyebut, itu wajah alien, makanya sekarang namanya wisata Batu Alien,” kata salah satu pemandu wisata lereng Merapi, Wanto kepada rri.co.id menjelaskan mengapa dinamakan Batu Alien.

Wanto berkisah, Batu Alien dan batuan lainnya di lokasi tersebut berasal dari muntahan Gunung Merapi, yang dibawa Kali Gendol. Karena posisi kali sedikit menikung, maka diperkirakan batu terlempar karena luapan kali tersebut.

“Di lokasi bebatuan ini sejarah nya dulu perkampungan juga, namanya Desa Jambu. Kalau di museum tadi kan perkampungan yang terkena awan panas saja, kalau di sini perkampungan yang terkena luapan laharnya langsung, waktu tahun 2010,” ujar Wanto.

Salah satu batu berbentuk kandang di lokasi wisata lereng Merapi (Foto: rri.co.id/Jack Resubun)

“Dulu sungai ini hampir penuh waktu tahun 2010, jadi agak rata gitu. Jadi yang waktu itu sampai 17 kilometer alirannya,” ucap Wanto menjelaskan. 

“Terus dulu ada tiga rumah di sini, mungkin di bawah ini masih ada puing-puing rumahnya, tapi nggak digali, dibiarkan saja. Nah terus di batu besar itu dulu kandang sapi atau peternakan, jadi kemungkinan juga batu itu terbawa aliran lahar tahun 2010 karena dulunya tidak ada,” kata Wanto.

Wanto menyebut, dengan keunikannya yang menyerupai wajah manusia, sehingga lokasi wisata ini kemudian diberi nama Lokasi Wisata Batu Alien. ”Sini kayak telinga kanan, mata kanan, hidung, mata kiri, di sini mulut, pakai peci, ini dagu, ini jerawatnya. Ini asli, jadi nggak diukir,” ucap Wanto.

Lokasi Wisata Alien kini banyak diminati wisatawan baik lokal maupun manca negara. Sama halnya dengan lokasi wisata lainya di kawasan wisata erupsi Gunung Merapi.

Jika berkunjung, wisata ini berjarak sekitar 25 Km dari Kota Yogyakarta. Jarak tempuh sekitar 45 menit berkendaraan.

Pemandu wisata lereng Merapi (tengah bertopi) mendampingi pengunjung asal salah satu SMP di Lampung melintas di samping bebatuan vulkanik di wisata lereng Merapi (Foto: rri.co.id/Jack Resubun)

“Kini Pengunjung lumayan banyak, terutama pada Sabtu dan Minggu serta hari-hari libur lainya. Di lereng Merapi ada 30 basecamp, saya sendiri berlokasi di Kali Urang,” ujar Wanto yang juga selaku driver Jeep Wisata. 

Untuk menjangkau semua lokasi wisata di kawasan lereng Gunung Merapi, para wisatawan selain dimanjakan dengan spot menarik, juga tersedia sekitar seribu Jeep. Mobil Jeep ini mengantar wisatawan dengan sistem paket dan dikenakan tarif berkisar Rp350 ribu sampai Rp500 ribu.

Sesuai pengamatan rri.co.id di lokasi wisata Batu Alien, juga terdapat sejumlah wisatawan domestik seperti siswa-siswi. Seperti salah satu nya dari SMP di Provinsi Lampung beserta dewan guru yang juga berwisata di lokasi Batu Alien.  

Wisata Batu Alien mengajarkan kita, bahwa di balik sebuah bencana ada rencana lain dari Yang Maha Kuasa. Salam dari Dusun Jambu, Kepuharjo, Cangkringan Sleman, Yogyakarta.(rri.co.id).