Pulau Biak, Calon Bandara Antariksa Indonesia

SekolahNews — Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) memilih Biak Utara sebagai lokasi untuk rencana pembangunan Bandar Antariksa pertama Indonesia yang sedang mereka kaji dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) LAPAN di Tangerang, Banten.

Biak Utara

Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN) berencana membangun bandara antariksa pada 2030. Lokasinya di Pulau Morotai atau Biak, Papua. Fungsi bandara tersebut untuk meluncurkan roket.

Baca juga: Perkenalkan ELANG HITAM, Drone buatan Indonesia

Lokasi bandara antariksa yang ideal harus berada di garis ekuator. Posisi itu mempertimbangan sejumlah faktor. Pertama, ekuator sangat penting untuk untuk memposisikan geosingkron orbit satelit (geosynchronous orbit/GSO).

Kedua, dari aspek perhitungan biaya yang terkait dengan bahan bakar roketnya yang dianggap lebih murah. Biak sudah sejak tahun 1980-an ingin dijadikan sebagai tempat bandara antariksa. Jadi para pendahulu di LAPAN sudah melihat prospek Biak sangat strategis untuk peluncuran roket karena posisinya di dekat ekuator.

Secara detail geografis, Biak terletak pada titik koordinat 0º55?-1º27? Lintang Selatan (LS) dan 134º47?-136º48 Bujur Timur (BT). Posisi tersebut, sangat baik sebagai tempat peluncuran Roket Peluncur Satelit (RPS) ke Geostationary Earth Orbit (GEO) dan berdampak positif pada penghematan penggunaan bahan bakar roket ketika peluncuran.

Tujuan Pembangunan

Pembangunan bandara antariksa sendiri merupakan amanat UU No 21 Tahun 2013 tentang keantariksaan. Tujuannya, mewujudkan kemandirian ilmu pengetahuan dan teknologi penerbangan dan antariksa antara lain pengembangan teknologi Roket Pengorbit Satelit (RPS) yang dapat membawa wahana ke orbit.

Baca juga: UNESCO Tetapkan Pencak Silat Sebagai Warisan Budaya Takbenda

Pembangunan Bandar Antariksa tersebut, dilakukan untuk memberikan ruang lebih luas bagi peluncuran roket bertingkat yang sedang dikembangkan.

Saat ini, LAPAN tengah mengembangkan roket Sonda atau roket penelitian atmosfer yang secara bertahap target ketinggiannya akan terus ditingkatkan. (Indonesia Baik)