Simak Makna Hari Kartini Bagi Atlet dan Pelatih Basket Ini
SekolahNews — Jakarta, Bagi banyak wanita Indonesia, 21 April menjadi momen yang spesial untuk merayakan Hari Kartini. Namun, apakah kita benar-benar mengetahui apa yang membuat sosok Raden Ayu Kartini sangat spesial? Kartini lahir di zaman penjajahan di Jawa Tengah di mana wanita tidak memiliki hak yang sama dengan pria seperti saat ini.
Kartini dikenal sebagai sosok yang memperjuangkan kebebasan dan kesetaraan hak-hak wanita termasuk dalam hal pendidikan. Berkat dedikasinya, wanita saat ini menjadi lebih maju dibandingkan wanita di era Kartini. Wanita Indonesia sekarang dapat menikmati hak dan kesempatan yang sama dengan pria, termasuk kesempatan menuntut ilmu hingga memilih profesi/karir.
Artinya, wanita pun kini dapat mengejar mimpi terbesar mereka, termasuk jika mereka ingin menjadi atlet profesional seperti yang dijelaskan oleh Jeanne Yuliana, salah satu ‘Kartini’ modern yang ada di balik program pengembangan generasi muda bertaraf global NBA, yang bernama Jr. NBA, di Indonesia.
Bersama dengan pelatih-pelatih Jr. NBA Asia lainnya, Jeanne yang merupakan mantan pemain basket, kini mendedikasikan dirinya sebagai pelatih untuk mendukung program Jr. NBA Indonesia (termasuk Jr. NBA Coaches Academy–program pelatihan guru dan pelatih olahraga, yang didukung pemerintah daerah) yang telah melatih lebih dari 16,5 juta anak laki-laki dan perempuan serta lebih dari 45.000 guru di lebih dari 35.000 sekolah di Tanah Air.
“Bagi saya, setiap anak harus memiliki kesempatan yang sama untuk menerima pengetahuan yang benar,” ungkap wanita yang mengidolakan Michael Jordan tersebut. Jeanne memilih untuk mengejar mimpi dan kecintaannya terhadap basket, olahraga yang mengajarkan arti kesetaraan dan kerja sama baginya. Sejak bergabung dengan tim pada 2014, dia sering ditugaskan untuk memberikan pelatihan basket di daerah terpencil/pedalaman dan telah melewati berbagai pasang surut kehidupan.
Jeanne teringat akan suatu kejadian ketika ia sedang berjalan-jalan di suatu pasar malam di Palembang, Sumatera Selatan saat tiba-tiba sekelompok anak memanggilnya dan mulai memperagakan teknik shoot basket. Anak-anak tersebut mempelajari teknik tersebut dalam program latihan bersama Jr. NBA yang diadakan di Sumatera Selatan tahun 2018.
Dalam program tersebut, posisi dasar diajarkan dengan cara yang mudah dipahami, misalnya menggunakan nama hewan seperti katak, kangguru, dan jerapah untuk menjelaskan postur tubuh yang tepat untuk shooting. Momen itu menyadarkan Jeanne, yang juga merupakan seorang Ibu, tentang pentingnya menyampaikan dasar-dasar basket secara benar dan menyenangkan, sebagaimana seorang ibu harus mengajarkan anak-anaknya.
Oleh karena itu, ia memuji upaya NBA untuk terus meningkatkan kesehatan dan mendorong gaya hidup aktif generasi muda melalui permainan basket secara inklusif dan berkelanjutan.
Ditanya terkait tanggapannya terhadap atlet wanita Tanah Air, Jeanne mengaku bahwa Indonesia memiliki anak-anak muda bertalenta, sehingga ia percaya bahwa akan ada lebih banyak pemain wanita dapat mewakili negara di kejuaraan internasional. “Di setiap keputusan yang kamu buat, berikan yang terbaik,” ucap Jeanne, memotivasi perempuan Indonesia yang bercita-cita menjadi atlet profesional. Dia juga menambahkan bahwa disiplin, kerja keras, dan sikap menghargai merupakan kunci untuk menjadi pemain yang hebat.
Sementara itu, Natalia Andre, rekan Jeanne dan salah satu Pelatih Jr. NBA Asia lainnya, yang juga bertanggung jawab untuk membantu pengembangan dan promosi basket di wilayah Asia Tenggara dengan bekerja sama dengan pemerintah, sponsor, dan federasi, mengekspresikan tanggapan serupa tentang perkembangan basket di Indonesia.
Dia mengaku kagum dan bangga dengan perkembangan basket generasi muda Tanah Air sejak diluncurkannya program Jr. NBA Indonesia. “Rasanya sangat luar biasa untuk menyaksikan antusiasme para guru, pelatih, dan murid terhadap basket,” kata Natalia yang memiliki passion dalam mengajar, basket, dan anak-anak. Andre juga menambahkan bahwa dukungan pemerintah untuk berjalan bersama dan memperkuat komitmen tim dalam perjalanan ini memiliki dampak yang sangat besar.
Jeanne dan Natalia, mungkin merindukan kesempatan bermain dan melatih basket di lapangan selama masa social distancing akibat pandemi virus corona. Untuk itu, Jeanne secara rutin melakukan latihan peregangan, sementara Natalia melakukan beberapa latihan basket serta fitness di dalam rumah. Natalia mengatakan bahwa penting untuk menjaga tubuh tetap aktif dan sehat karena itu akan menjaga kesehatan emosional serta mengasah kemampuan berpikir tetap tajam. NBA juga menyadari bahwa tinggal di rumah untuk jangka waktu panjang dapat menyulitkan sehingga liga tersebut meluncurkan Jr. NBA at Home, seri konten gratis dan interaktif yang menampilkan keterampilan dan latihan basket yang dapat dilakukan secara individu di tempat yang terbatas. Natalia juga mengambil bagian dalam program Jr. NBA at Home dalam sesi tanya jawab bersama pelatih, yang dapat ditemukan di sini. Untuk latihan basket lainnya, dapat diikuti di akun resmi Instagram (@jrnbaasia) dan Facebook (@JrNBAIndonesia) Jr. NBA Asia.