Tanoto Foundation Beri Apresiasi Kepada 1.047 Guru
Sekolahnews.com – Tanoto Foundation, organisasi filantropi yang didirikan Sukanto Tanoto dan Tinah Bingei Tanoto memberikan apresiasi kepada 1.047 guru di Indonesia pada Hari Guru Nasional 2020 dengan melaksanakan Tanoto Facilitator Gathering (TFG).
“TFG adalah acara tahunan untuk memberi apresiasi kepada fasilitator Program PINTAR Tanoto Foundation,” kata CEO Global Tanoto Foundation Satrijo Tanudjojo pada acara TFG secara virtual dipantau di Jambi, Rabu.
Fasilitator Program PINTAR Tanoto Foundation tersebut terdiri dari guru, kepala sekolah dan pengawas di daerah mitra, serta dosen di LPTK mitra Tanoto Foundation.
Baca juga: Kisah Guru Avan Tetap Mengajar
TFG tersebut dilaksanakan secara bertahap selama tiga hari, yakni pada tanggal 19, 24 dan 25 November secara virtual karena masih berada di masa pandemi COVID-19.
Dalam acara tersebut, para fasilitator diberi pelatihan untuk mengembangkan kapasitas dalam pembelajaran, saling belajar dan membangun jejaring antar fasilitator, juga mendengarkan inspirasi dari berbagai pembicara dan pengisi acara.
“Mereka akan belajar dari konten digital, dari sumber yang sudah ada dan tugas Guru adalah untuk memandu konten apa yang perlu dipelajari tanpa membatasi wawasan yang murid bisa belajar dari konten digital itu,” tuturnya.
Tanoto Foundation bermitra dengan 21 kabupaten dan kota di Indonesia dan 10 Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) di lima provinsi, yaitu Sumatera Utara, Jambi, Riau, Jawa Tengah dan Kalimantan Timur.
“Kita kembali ke hakikat awal dari pembelajaran dengan memberikan arahan kepada murid dan murid lah yang menjadi aktor di dalam pembelajaran,” ujar CEO Global Tanoto Foundation Satrijo Tanudjojo dalam siaran pers, Rabu (25/11/2020).
TFG tersebut menghadirkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makariem sebagai pembicara. Disamping itu ada mantan CEO Jawa Pos Group Dahlan Iskan, Psikolog dan Humanitarian Alissa Wahid, Menteri Pendidikan Nasional 2009-2014 Mohammad Nuh, Ketua Dewan TIK Nasional Ilham Akbar Habibie, dan pembicara inspiratif lainnya.
Sementara itu, menurut Satrijo Tanudjojo, pandemi COVID-19 menjadi momentum bagi tenaga pendidik untuk mengubah paradigma dalam pembelajaran.
Sebelum masa pandemi COVID-19, tenaga pendidik memberikan pengajaran di kelas sesuai dengan kurikulum dan murid mendengarkan.
Baca juga: Ragam Jenis Guru di Indonesia
Di masa pandemi COVID-19 pembelajaran tersebut harus tetap berjalan dengan sistem dalam jaringan (daring). Maka dibutuhkan pendekatan yang berbeda agar murid bisa mengikuti pembelajaran dengan baik saat disampaikan secara daring.
Pandemi COVID-19 mengembalikan hakikat awal dari pembelajaran dengan memberikan arahan kepada peserta didik dan peserta didiklah yang menjadi aktor di dalam pembelajaran tersebut.
“Dalam situasi ini, kita diajak untuk merenungi arti dan inti pendidikan, yaitu menempatkan siswa pada pusat pembelajaran, student at the center of the learning,” kata Satrijo Tanudjojo.