7 Jenis Manusia Purba di Indonesia

Sekolahnews.com – Manusia purba atau manusia prasejarah didefinisikan sebagai manusia yang hidup pada jutaan tahun yang lalu dan merupakan manusia yang hidup sebelum tulisan ditemukan. Karakteristik yang paling menonjol dari manusia purba adalah mereka hidup secara nomaden atau hidup berpindah tempat.

Itu dilakukan karena manusia purba hidup dengan sangat bergantung dari sumber daya alam. Sedangkan perjalanannya, alam ini terus berubah sehingga menuntut para manusia purba itu untuk terus berpindah agar bisa tetap hidup.

Sedikitnya ada tujuh jenis manusia purba yang ditemukan di Indonesia yang sudah ditemukan sejak abad ke-18. Penemuan fosil manusia purba di Indonesia ini disebut-sebut sangat memengaruhi penelitian arkeologi dunia karena faktanya 60 persen fosil manusia purba di dunia justru ditemukan di Indonesia.

Baca juga: Indonesia Memiliki 710 Bahasa Etnis

Berikut tujuh jenis manusia purba yang ditemukan di Indonesia, yang dilansir dari goodnewsfromindonesia.id :

1. Meganthropus Palaeojavanicus

Adalah Gustav Heinrich Raplh Van Koenigswald, pria kelahiran Jerman-Belanda adalah arkeolog yang pertama menemukan manusia purba jenis sekitar tahun 1936 di kawasan Sangiran, Jawa Tengah. Ada pula yang menyebutnya bahwa Koeningswald menemukan fosil ini pada 1941.

Meganthropus palaeojavanicus artinya manusia besar tertua yang berasal dari Jawa. Beberapa peneliti kerap menyebutnya sebagai Manusia Sangiran. Disebut ‘’mega’’ karena ukurannya yang besar dan merupakan yang paling besar dibandingkan fosil-fosil yang ditemukan sebelumnya di dunia.

Ciri-ciri tubuh Meganthropus antara lain:

  • Berbedan tegap dengan tonjolan tajam di belakang kepala.
  • Bertulang pipi tebal, dengan tonjolan kening yang mencolok.
  • Tidak berdagu.
  • Otot kunyah, gigi, dengan rahang besar dan kuat.

2. Pithecanthropus Erectus

Jenis manusia purba ini ditemukan di daerah Trinil, Lembah Bengawan Solo, Jawa Timur. Arkeolog yang menemukan adalah Eugene Dubois pada tahun 1890. Pithecanthropus erectus diperkirakan hidup 1-2 juta tahun yang lalu. Fosil jenis ini merupakan fosil manusia purba pertama yang ditemukan di Indonesia.

Ciri-ciri Pithecanthropus erectus antara lain:

  • Berbadan tegap dengan alat pengunyah yang kuat.
  • Tinggi badan berkisar 165-170 sentimeter dengan berat badan sekitar 100 kilogram.
  • Berjalan tegak.
  • Jenis makanannya diduga memiliki tekstur kasar dengan sedikit pengolahan.
  • Hidungnya tebal.
  • Dahinya lebih menonjol dan lebar.
  • Memiliki otak sekitar 750 cc hingga 1350 cc.

3. Pithecanthropus Soloensis

Sesuai dengan namanya, fosil manusia purba ini ditemukan di daerah Ngandong dan Sangiran, Solo, tepi Bengawan Solo. Jenis fosil ini ditemukan mulai tahun 1931 hingga 1933 oleh Openorth dan Van Koenigswald, arkeolog asal Belanda. Fosil pertama yang ditemukan berupa tengkorak dan tulang kering.

Ciri-ciri Pithecanthropus soloensis antara lain:

  • Memiliki tinggi sekitar 165-180 cm.
  • Pemakan tumbuhan dan kerap berburu hewan untuk dijadikan santapan.
  • Memiliki tulang belakang menonjol.
  • Rahang bawah yang kuat.
  • Hidung lebar.
  • Tulang pipi yang kuat serta menonjol.

4. Pithecanthropus Mojokertensis

Masih dari tanah Jawa, manusia purba jenis ini ditemukan di Mojokerto, Jawa Timur. Franz Widenreich, seorang ahli atonomi dari Jerman yang pertama kali menemukannya pada tahun 1936. Kala itu, fosil yang ia temukan diperkirakan meninggal ketika berusia enam tahun. Lalu Van Koenigswald kembali menemjkan fosil jenis pada tahun 1939.

Ciri-ciri Pithecanthropus mojokertensis antara lain:

  • Berbadan tegak.
  • Wajah menonjol ke depan.
  • Memiliki kening yang tebal
  • Tulang pipi kuat.
  • Tidak memiliki struktur tulang dagu yang jelas.
  • Memiliki tinggi sekitar 165-180 cm, sama seperti jenis pithecanthropus

5. Homo Floresiensis

Pada jenis manusia purba yang memiliki kata ‘homo’ dikalsifikasikan sebagai manusia purba yang telah memiliki kebiasaan dan perilaku yang diperkirakan hampir mirip dengan manusia modern. Para peneliti menilai bahwa mereka diduga telah mengerti berbagai kegiatan sebagai ‘’makhluk ekonomi’’.

Selain itu, jenis manusia purba yang pertama kali ditemukan di Gua Liang Bua, Flores, Nusa Tenggara Timur ini juga diduga sudah mampu hidup berdampingan dengan jenis-jenis manusia purba lainnya. Jenis Homo floresiensis merupakan jenis manusia purba yang baru karena ditemukan pertama kali pada tahun 2004. Kala itu, penemuan jenis ini kerap disebut sebagai Hobbit.

Jenis manusia purba ini sempat menyulut perdebatan arkeolog dunia karena mengaburkan teori-teori penemuan manusia purba lainnya yang sudah ditemukan sebelumnya dan sudah disepakati oleh para peneliti.

Ciri-ciri Homo floresiensis antara lain:

  • Memiliki tinggi satu meter.
  • Bentuk dahinya sempit dan tidak menonjol.
  • Tulang rahang menonjol.
  • Volume otak 380 cc dan memiliki tengkorak kepala yang kecil.
  • Memiliki tangan panjang yang membuat tubuhnya mirip simpanse.

6. Homo Wajakensis

Meski jenis Homo floresiensis lebih terkenal, namun jauh sebelum itu sudah ditemukan beberapa jenis fosil manusia purba yang tergolong dalam jenis homo. Salah satunya adalah Homo wajakensis yang ditemukan oleh insinyur pertambangan Belanda bernama BD Van Rietschoten.

Van Rietschoten menemukannya sekitar tahun 1888-1889 di daerah Wajak, dekat Tulungagung, Jawa Timur. Setahun kemudian Eugene Dubois, ahli anotomi berkebangsaan Belanda juga menemukan fosil kedua di lokasi yang sama.

Baca juga: Indonesia Satu-Satunya Negara yang Pernah Keluar dari PBB

Manusia purba jenis ini diperkirakan sudah mampu membuat alat-alat dari batu dan tulang. Bahkan alat-alat itu juga diduga sudah bisa digunakan sebagai alat memasak.

Ciri-ciri Homo wajakensis antara lain:

  • Memiliki tinggi badan sekitar 130-210 cm.
  • Berbadan tegap.
  • Bentuk wajah dan hidung yang datar dan lebar.
  • Tulang pipi yang menonjol ke samping.
  • Letak hidung dan mulut agak jauh.

7. Homo Soloensis

Jika sebelumnya disebutkan banyak ditemukan jenis fosil manusia purba Pithecanthropus, jenis fosil homo juga ditemukan di Solo. Hanya saja jenis manusia purba ini diduga tergolong lebih cerdas dibandingkan jenis manusia purba sebelumnya. Weidenrich dan Koenigswald menemukannya pada tahun 1931 dan fosil ini diperkirakan hidup sekitar 300.000 sampai 900.000 tahun yang lalu.

Ciri-ciri Homo soloensis antara lain:

  • Memiliki volume otak 1000 hingga 1300 cc. Dari sini lah disimpulkan bahwa ini bukan lagi termasuk jenis pithecanthropus.
  • Tinggi badan sekitar 130-210 cm.
  • Tubuh tegap
  • Struktur tulang wajah yang sudah tidak mirip dengan manusia kera.