Untuk Pertama Kalinya Ditemukan Vaksin Universal

Para peneliti di Amerika Serikat sedang mengembangkan vaksin universal yang diklaim dapat melindungi manusia dari berbagai virus penyebab penyakit, seperti flu biasa, influenza, hingga virus corona.

Penelitian vaksin universal ini dilakukan tiga ahli dari National Institute of Allergy and Infectious Diseases, salah satunya adalah pakar penyakit menular terkemuka AS, Dr Anthony Fauci.

Dilansir dari NBC News, Kamis (16/12/2021) Dr Fauci, Dr David Morens serta Dr Jeffery Taubenberger memaparkan, bahwa virus penyebab Covid-19 tidak akan bisa dihilangkan dari muka Bumi ini.

Sedangkan, vaksin yang ada saat ini sangat terbatas khususnya dalam mencegah varian virus baru yang mungkin akan muncul kembali.

Dalam studi yang telah dipublikasikan di New England Journal of Medicine ini, mereka menuliskan, virus corona dapat menyebar dari hewan ke manusia, sehingga hal ini menjadi ancaman pandemi selanjutnya.

Didasari oleh pemikiran tersebut, akhirnya para peneliti berupaya melakukan pengembangan vaksin virus corona generasi kedua, yakni vaksin universal, yang akan memberikan perlindungan secara menyeluruh terhadap spektrum genetik virus.

Para peneliti merekomendasikan agar ahli yang ada di setiap negara untuk dapat mengumpulkan sampel virus corona, serta melakukan terobosan baru terkait vaksin universal ini.

Untuk mengembangkan vaksin universal, peneliti AS menyarankan untuk melakukan kolaborasi internasional dengan mengumpulkan sampel dari hewan seperti kelelawar, musang, dan rakun yang sering kali menjadi inang atau reservoir virus corona.

Dengan melakukan genome sequencing terhadap virus, tim peneliti dapat mengidentifikasi varian baru hingga menemukan kesamaan perilaku setiap virus untuk menciptakan vaksin baru.

Selain itu, peneliti menuliskan bahwa mereka harus mengidentifikasi kandidat vaksin yang dapat memicu respons kekebalan jangka panjang dan melakukan pengujian pada hewan.

Upaya Dr Fauci dan tim peneliti di Amerika Serikat dalam pengembangan vaksin universal dinilai dapat memberikan arah yang jelas bagi para ilmuwan dunia.

(CBC/The National)