Vaksin Astra Zeneca Diklaim Dapat Melindungi Mutasi Covid-19

Sekolahnews.com – Perusahaan farmasi Inggris, Astra Zeneca, mengklaim telah menemukan ‘winning formula’ pada vaksin Covid-19 mereka. Vaksin itu dikembangkan bersama universitas Oxford.

Pemimpin AstraZeneca, Pascal Soriot, berkata vaksin mereka memberikan 100 persen perlindungan terhadap kasus parah COVID-19.

“Kami pikir telah menemukan ‘winning formula’ dan bagaimana cara untuk mendapat efikasi bagi semua orang setelah dua dosis,” ujar Soirot kepada Sunday Times, seperti dilansir euronews, Senin (28/12/2020).

Baca juga: Uji Coba Vaksin Universitas Oxford dan AstraZeneca Terbukti Efektif hingga 90 persen

Vaksin AstraZeneca masih dalam tahap studi setelah ada perbedaan hasil akibat protokol.

Pada protokol pertama, vaksinnya ampuh 90 persen bagi relawan yang menerima setengah dosis, lalu sebulan kemudian mendapat satu dosisi. Namun, keampuhannya hanya 62 persen bagi kelompok relawan lain yang mendapat dua dosis penuh.

Hasil itu dikritik karena injeksi setengah dosis adalah akibat kesalahan, dan hanya kelompok kecil yang mengikuti protokol dengan hasil 90 persen itu.
AstraZeneca lantas menyebut perlu studi lebih lanjut terhadap vaksinnya.

AstraZeneca optimistis vaksinnya tetap ampuh melawan mutasi COVID-19 yang merebak di Inggris. Mutasi itu 70 persen lebih menular.

“Saat ini, kami percaya vaksinnya seharusnya tetap efektif,” ujar Soirot.

Namun, Soirot berkata ingin menguji vaksinnya dulu untuk memastikan benar-benar efektif. Vaksin AstraZeneca versi-versi terbaru juga sedang disiapkan untuk berjaga-jaga.

“Kamu harus siap,” jelasnya.

Hasil analisis interim dari uji klinis pada November 2020, vaksin AstraZeneca disebut punya rata-rata efikasi 70 persen melawan COVID-19.
Angka itu jauh lebih rendah dari hasil vaksin Pfizer dan Moderna yang di atas 90 persen.

Inggris telah mempromosikan vaksin AstraZeneca ke berbagai negara. Indonesia juga sudah pesan.

Baca juga: Dari 100 Juta Orang, Ini 5 Kelompok Prioritas Penerima Vaksinasi Covid-19

Meski demikian, Inggris memilh menggunakan vaksin Pfizer terlebih dahulu. Vaksinasi massal dengan Pfizer juga sudah dimulai.

Vaksin AstraZeneca disebut memiliki keunggulan lain yang tidak kalah penting. Vaksin ini dapat disimpan pada suhu lemari es, sehingga distribusinya ke berbagai negara akan lebih mudah.

Vaksin AstraZeneca hanya butuh tempat penyimpanan dengan suhu setara lemari es, yaitu berkisar antara -6 sampai -8 derajat Celsius. Tidak seperti Pfizer yang butuh tempat khusus bersuhu minus 70 derajat Celsius, dan Moderna yang butuh suhu minus 20 derajat Celsius.