4 Masalah yang Dihadapi Pendidikan Madrasah
SekolahNews — Pendidikan madrasah di tanah air sebetulnya sudah mulai bergerak maju. Beberapa madrasah mulai membuka diri dengan arus perkembangan zaman yang serba digital
Namun sebagian besar madrasah masih mengandalkan cara-cara tradisional dan kurang mendapat akses teknologi yang bisa membantunya lebih berkembang.
Baca juga: Siap-Siap! Pendaftaran MAN IC dan Madrasah Kejuruan Dibuka Pekan Depan |
Menurut Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Kementerian Agama (Kemenag), Kamaruddin Amin ada empat masalah besar dalam penyelnggaraan pendidikan madrasah di Indonesia, seperti dikutip dari Dream.co.id.
” Masalah pertama itu tata kelola. Saat ini tata kelola di madrasah itu masih manual,” ujar Kamaruddin di Depok, Jawa Barat, Senin, 2 Desember 2019.
Menurut Kamaruddin, Kemenag berusaha menyelesaikan persoalan itu dengan membuat digitalisasi sistem untuk madrasah. Nantinya, madrasah akan memiliki sistem e-budgeting dan e-planning, sehingga pengawasan anggaran akan dapat berjalan efektif.
” Ini akan dilakukan di madrasah negeri dan swasta,” kata dia.
Masalah kedua, menurut dia, mengenai kualitas pembelajaran. Berdasarkan Program Penilaian Pelajar Internasional (Pisi) kualitas siswa Indonesia masih di bawah standar.
Kamaruddin mengatakan, dalam penilaian tersebut siswa Indonesia dianggap kurang unggul dalam sains, matematika, dan membaca. ” Kita belum menerapkan kemampuan analisis memahami bacaan secara kritis, itu belum maksimal. Ini kelemahan nasional,” ucap dia.
Baca juga: Beradu Pintar diajang Kompetisi Sains Antar Madrasah 2019 |
Masalah utama pendidikan madrasah di Indonesia yang ke tiga yakni kualitas guru. Diungkapkan Kamaruddin, Ditjen Pendis Kemenag akan memberikan pembinaan kompetensi keprofesian, sehingga mereka dapat meningkatkan kualitas.
Dengan begitu, materi yang disampaikan kepada siswa dapat tersalurkan secara maksimal. ” Keempat masalah kita adalah kelemahan di bidang sistem informasi,” kata dia.
Sumber: Dream.co.id