BPPT Terbangkan PUNA Elang Hitam Akhir 2021

Sekolahnews.com – Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dijadwalkan melakukan terbang perdana PUNA Elang Hitam (Pesawat Udara Nirawak Medium jenis Medium Altitude Long Endurance) akhir 2021 ini.
Proyek ini dikembangkan bersama dalam sebuah konsorsium nasional melibatkan Kementerian Pertahanan, TNI AU, BPPT, LAPAN, ITB, PT DI, dan PT LEN. BPPT ditunjuk sebagai koordinator Prioritas Riset Nasional (PRN) PUNA Elang Hitam sesuai dengan Peraturan Menteri Ristekdikti No. 38 Tahun 2019.
Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan, PUNA Elang Hitam merupakan lompatan teknologi masa kini guna menjangkau teknologi maju di masa depan. PUNA Elang Hitam dapat beroperasi otomatis dan memiliki daya tahan terbang lebih dari 24 jam.
“Tujuan akhir dari Konsorsium PUNA Elang Hitam yaitu mengakomodir kebutuhan alat utama sistem senjata (Alutsista) TNI khususnya drone jenis kombatan yang sekelas dengan drone canggih milik Turki (AnKA), Amerika Serikat (Predator), dan Israel (Heron),” kata Hammam dalam keterangan pers memperingati Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-26, Selasa (10/8/2021) siang.
Ia menilai penguasaan teknologi PUNA Elang Hitam dapat menjadi sarana kemajuan teknologi pertahanan nasional. Kemudian secara bertahap membangun kemandirian teknologi sub-sistem PUNA jenis MALE oleh anggota konsorsium. Sehingga bisa menghasilkan produk drone MALE kombatan yang dapat diterima TNI AU sesuai persyaratan
PUNA Elang Hitam yang dikembangkan BPPT bukanlah sekadar drone yang biasa kita lihat sehari-hari. Pesawat tanpa awak versi tipe ini, dibangun khusus untuk kepentingan pertahanan dan keamanan khususnya di lingkungan TNI. Drone berjenis MALE ini akan memiliki jangkauan jelajah operasi 23.000 kilometer non-stop dengan ketahanan terbang tinggi selama 30 jam, siang dan malam, dalam radius 250 km. Dengan kemampuan tersebut, PUNA Elang Hitam akan digunakan untuk membantu Kementerian Pertahanan, dalam menjaga pertahanan dan keamanan negara.
Secara fisik, PUNA Elang Hitam memiliki panjang 8,30 meter dan bentang sayap sepanjang 16 meter. Kegiatan pengembangan PUNA Elang Hitam sendiri dimulai sejak tahun 2015, dimulai dari inisiasi Balitbang Kementerian Pertahanan (Kemhan) yang kemudian dilanjutkan secara paralel bersama pihak BPPT.
Lebih lanjut Hammam menjelaskan, kerja menyiapkan drone PUNA Elang Hitam dibagi ke tiga sub kegiatan pendukung, yakni pembangunan platform (wahana), pembangunan flight control system (FCS) dan mission system, serta pembangunan sistem senjata dan integrasinya.
“Kami mengajak semua pihak menyukseskan agar PUNA Elang Hitam dapat terbang perdana di 2021 dan menjalankan pentahapan sebaik-baiknya agar mampu mewujudkan misi kombatan di tahun 2025,” ucapnya.
Hammam berharap, PUNA Elang Hitam dapat menghemat devisa nasional. Sehingga, banyak nilai tambah dari proses desain, manufakturing yang dapat diserap ke dalam negeri.(rri.co.id).