Deteksi Dini: Kunci Perangi Kanker

SekolahNews — Selama beberapa dekade, ilmuwan memprediksi kita akan segera memenangkan perang melawan kanker. Tetapi kemajuannya sangat lambat. dan itu karena diagnosis kanker sering datang terlambat, ketika tumor sudah menyebar dengan ganas.

Jadi menurut konferensi medis yang baru-baru ini diselenggarakan di Skotlandia, deteksi dini menjadi prioritas utama.

Kanker payudara sering didiagnosis melalui mammografi, tetapi hasil dari mammogram masih kurang meyakinkan.

Para ahli telah memburu perdebatan apakah Skrining kanker berskala besar dengan metode teknologi tinggi yang bertujuan untuk mendeteksi kanker sebelum gejala muncul adalah cara terbaik untuk mendeteksi penyakit pada tahap awal kanker yang masih dapat disembuhkan.

Baca juga: Kanker Payudara Incar Milenial, Ini Faktor Penyebabnya

Dalam perlombaan meningkatkan prediksi awal, para ahli onkologi telah mencari penanda bio atau Biomarker (sesuatu yang dapat digunakan sebagai indikator keadaan penyakit tertentu atau keadaan fisiologis lainnya dari suatu organisme) dan darah yang menunjukkan kemungkinan mengembangkan berbagai kanker sebelum berjangkit.

Awal tahun ini dan pengumuman tersebut dikritik oleh beberapa orang, sebuah tim di Jerman mempresentasikan tes darah untuk kanker payudara.

Christof Sohn dari Rumah Sakit Universitas Heidelberg di Jerman mengatakan “Pada akhirnya, ini tentang biopsi cair. Biopsi cair berarti kita menentukan diagnosis melalui cairan tubuh, khususnya darah. Kami sekarang memiliki tes darah yang memungkinkan kami menemukan apakah ada indikasi penyakit atau sebaliknya. tetapi tidak ada indikasi munculnya penyakit”.

Tes Darah
Ilustrasi tes darah ( Image by PublicDomainPictures from Pixabay  )
Ilustrasi tes darah ( Image by PublicDomainPictures from Pixabay )

Sekarang di Glasgow, metode baru di lapangan dipamerkan untuk mendorong batas lebih jauh, salah satunya adalah tes darah yang mungkin suatu hari memprediksi kemungkinan kanker payudara pada pasien hingga 5 tahun sebelum mulai menunjukkan gejala-gejala klinis.

Riset ini mensurvei 50.000 pasien, mencari kemungkinan risiko kanker ovarium. Semakin dini diagnosis yang dilakukan, maka semakin besar peluang pasien untuk sembuh.

Garth Funston, peneliti kanker dan salah satu penulis penelitian yang melibatkan kanker ovarium yang sedang berada di Universitas Cambridge, Inggris: (ketika ditanya tentang manfaat potensial dari tes darah dalam mendiagnosis kanker ovarium) “Tes darah terhadap pasien kanker potensial adalah sangat murah, cepat, dan mungkin cara yang efektif untuk mendeteksi kanker sejak dini pada pasien.

“Hasil penelitian kami mengamati penggunaan satu tes darah yang disebut CA-125 untuk mendeteksi kanker ovarium pada sekelompok wanita dengan gejala kanker seperti nyeri perut kembung dan kami menemukan bahwa itu sangat berguna untuk membantu dokter mengidentifikasi kanker dalam kelompok tersebut.”

(ditanya tentang janji untuk keakuratan tes darah mengenai deteksi untuk kanker ovarium) “Skrining adalah tantangan besar. Sangat sulit untuk menggunakan tes darah sederhana untuk mendeteksi kanker, dan skrining berfokus pada pasien tanpa gejala.”

Baca juga: 6 Perilaku Sehari-hari yang Berakibat Buruk Pada Kesehatan Tulang

“Riset kami berfokus pada sesuatu yang sedikit berbeda. Kami telah melihat beberapa subjek riset dengan gejala kanker ovarium non-spesifik yang sangat tidak jelas seperti kembung dan kami telah mengujinya pada pasien tersebut, dan kami menemukan bahwa tes tersebut sangat berguna.”

(Ketika ditanya tentang reliabilitas tes darah mengenai mendeteksi kanker) “Tes ini yang kami lakukan, yang saat ini digunakan di Inggris dan beberapa negara, mendeteksi sekitar 80% kanker ovarium, tidak dapat mendeteksi semuanya, tidak ada tes yang akan memberi hasil sempurna, tetapi mendeteksi hampir sekitar 80% dari kanker tersbut.”

(Ketika ditanya mengapa butuh waktu sangat lama agar tes darah yang sederhana dan efektif bisa tersedia) “Perlu waktu lama untuk membawa tes darah dari laboratorium di mana tes itu pertama kali dilakukan dan ide-ide yang dikembangkan sepanjang riset hingga bisa digunakan dalam perawatan pasien.

Sebagian besar Biomarker baru yang Anda lihat di berita tidak akan pernah sampai ke pasien.

Sehingga ini membutuhkan riset selama puluhan tahun untuk menunjukkan bahwa tes ini berhasil, tes ini efektif, dan kita dapat menggunakannya pada pasien tanpa menimbulkan bahaya. Ini proses yang panjang, tapi ini proses yang sangat penting dan diperlukan.” (Andri Mufid)

(sumber: DW News)