Juarai Kompetisi Pangan Internasional Berkat Es Puter

SekolahNews – Empat orang mahasiswa Indonesia meraih juara kedua di kompetisi pangan internasional, Food Science in Action (FSIA) 2019 di Chicago, Amerika Serikat (AS).

Dalam kompetisi tersebut tim yang terdiri dari Lakeshia Erlino Kuswoyo, Cahterine Trixie, Irvan, I Kadek Juni Saputra, dan Kadek Danayasa menjabarkan sains di balik pembuatan es puter, seperti dikutip dari laman Merdeka.com, Senin, (4/11/2019).

Baca juga: Jadi Juara karena Kotoran Manusia
 Tim Riset Universitas Prasetya Mulya
Tim Riset Universitas Prasetya Mulya (foto: Merdeka.com)

Empat mahasiswa yang masih menempuh studi di Universitas Prasetya Mulya tersebut tidak pernah menyangka proses pembuatan es puter ini begitu sarat dengan teknologi.

Lakeshia mengatakan, pembutan es puter punya sains yang luar biasa. ” Es puter dilahirkan saat zaman penjajahan Belanda, ketika masyarakat tidak bisa afford susu dan freezer,” kata Lakeshia.

Es puter merupakan kreasi masyarakat karena menggunakan santan kelapa sebagai pengganti susu. Santan kemudian dibekukan menggunakan es batu dan garam, ungkap Lakeshia.

” Kok mereka bisa paham bahwa garam dapat menurunkan temperatur es batu? Kok mereka bisa se-kreatif itu?” ujar dia mempertanyakan.

Melalui sejumlah bimbingan para dosen, Lakeshia dan tim akhirnya mampu menerjemahkan informasi tersebut ke format video. Tim ini menjelaskan proses pembuatan es puter, yang meskipun sederhana, menyimpan teknik sains yang begitu rapat.

Dengan mengusung tema ‘Teaching and Learning Science through Food’, kompetisi ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang sains dan teknologi pangan.