Pemain Boston Celtics Enes Kanter Beri Semangat untuk Pelajar Indonesia
SekolahNews — Pandemi coronavirus (COVID-19) telah menghentikan berbagai aktivitas dunia. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia juga telah menyetujui usulan beberapa wilayah untuk menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diantaranya Jakarta, Depok, Bogor, Tangerang, dan Tangerang Selatan.
Situasi ini mendorong anak-anak untuk melanjutkan pendidikan mereka melalui program pembelajaran online dirumah.
Beberapa waktu lalu, Sekolah Kharisma Bangsa di Jakarta, Fatih Bilingual School di Aceh, dan Semesta Bilingual Boarding School di Semarang mendapatkan kesempatan untuk berbincang langsung dengan pemain National Basketball Association (NBA) Enes Kanter dari Boston Celtics melalui webinar.
Baca juga: Ini Tanggapan Pemain NBA Terkait Virus Korona
Dikemas dalam bentuk sharing session, kegiatan ini bertujuan untuk menjangkau dan menginspirasi siswa-siswi di tengah proses pembelajaran dari rumah.
Di sisi lain, NBA pun meluncurkan “Jr. NBA at Home”, seri konten interaktif bagi generasi muda, menampilkan berbagai keterampilan dan latihan basket yang dipandu oleh pemain dan pelatih NBA serta WNBA, yang dapat dilakukan seorang diri maupun di ruang terbatas.
Inisiatif ini sejalan dengan komitmen NBA dalam mempromosikan gaya hidup sehat dan aktif melalui program Jr. NBA. Sejak diluncurkan pada 2014, program Jr. NBA Indonesia telah menjangkau lebih dari 16,5 juta anak-anak laki-laki dan perempuan, sementara program Akademi Pelatih Jr. NBA (Jr. NBA Coaches Academy) telah melatih lebih dari 45.000 guru dari 35.000 sekolah di 25 kota dan provinsi di Indonesia.
Mari kita lihat beberapa diskusi menarik dari webinar dengan Enes Kanter.
Di Indonesia, semua aktivitas – termasuk olahraga dilakukan secara online. Apa saran Anda untuk menjaga stamina di masa-masa ini, terutama bagi para pemain basket Tanah Air?
Ya, itu pasti sulit, kami tidak diizinkan, terutama pemain NBA, tidak diizinkan untuk menggunakan fasilitas olahraga. Jadi, yang bisa kami lakukan hanya duduk dan berlatih di rumah. Tim Celtics sangat ketat memantau latihan fisik kami. Mereka menghubungi kami setidaknya dua hingga tiga kali seminggu, memastikan kami melakukan push-up, sit-up, berlatih dengan mesin elliptical, treadmill, ataupun bersepeda. Saran saya, kamu perlu rutin melakukan sit-up dan push-up, meski kamu lebih suka menonton TV atau tidak ingin melakukan apapun, coba lakukan latihan high knees dan jumping jacks. Saya pikir sangat penting untuk tidak hanya duduk di rumah. Yang pasti, kamu perlu bergerak.
Apakah Anda masih berlatih di rumah? Latihan seperti apa yang mungkin bisa kami lakukan di sini?
Benar. Saya memiliki lapangan basket di rumah, terkadang saya bermain bola basket. Push-up dan sit-up sangatlah penting. (Enes Kanter berpikir tetap aktif adalah hal penting saat ini dan menyarankan anak-anak melakukan push-up dan sit-up karena dapat dilakukan di ruang terbatas).
Apa yang Anda lakukan selama masa penangguhan musim reguler NBA?
Saat ini merupakan waktu terbaik untuk berinvestasi pada diri kita sendiri. Menurut saya sangat penting untuk mulai melakukan sesuatu yang belum pernah kamu lakukan sebelumnya. Saya sedang mencoba bermain piano, belajar memasak, membaca buku, dan menonton banyak dokumenter.
Bisakah Anda memberikan saran tentang bagaimana kami dapat berkontribusi untuk mencegah penyebaran coronavirus?
Satu saran yang akan saya berikan adalah, tetap mengkarantina diri, menerapkan social distancing, dan setiap kali kamu pergi ke luar rumah atau melakukan apapun, cucilah tangan dengan sabun selama 20 detik.
Adakah kutipan/motivasi yang mendorong Anda untuk terus mengasah kemampuan hingga dapat mencapai karir saat ini?
Salah satu kutipan yang paling saya suka berbunyi, “Jika tidak ada yang percaya padamu, percaya pada dirimu sendiri”. Akan ada banyak gangguan di luar sana. Satu hal yang perlu kamu lakukan adalah fokus, berikan yang terbaik dan pergi bermain sebaik mungkin, bermain dengan cerdas, serta bersenang-senang.
Apa kunci untuk tetap fokus dalam meraih impian Anda?
Sulit untuk masuk NBA, tetapi lebih sulit lagi untuk bertahan di NBA. Ada banyak gangguan. Ketika kamu melakukan sesuatu, berikan yang terbaik (100% dari kemampuanmu). Itulah yang dikatakan Kobe Bryant, jika kamu tidak memberikan diri kamu seratus persen, lebih baik tidak usah melakukan pekerjaan itu. Apa yang saya coba lakukan adalah untuk selalu memberikan yang terbaik, fokus pada apa yang perlu diperhatikan (fokus pada tujuan), pergi dan bersenang-senang.
Bagaimana rasanya menjadi Bintang Basket NBA?
Pastinya menyenangkan karena ketika kamu bermain di NBA, kamu bermain untuk diri sendiri, keluarga kamu, negara kamu, bendera kamu, dan orang-orang yang kamu cintai. Saya sangat senang ketika saya direkrut oleh Utah Jazz pada 2011. Ini merupakan kesempatan yang luar biasa untuk pergi dan membagikan pesan tentang bagaimana kami bekerja dan bersama-sama membuat dunia menjadi lebih baik.
Pernahkah Anda gagal dalam suatu hal dan apa yang Anda lakukan setelah itu?
Pertanyaan yang bagus, tentu saja, saya pernah gagal. Saya ingat tahun lalu saat pertandingan playoff, kami bermain di final Konferensi Barat. Ketika itu saya bersama Portland Trail Blazers dan kami kalah melawan Golden State. Jelas itu memalukan dan berat bagi kami. Tapi, satu hal yang perlu kamu lakukan ketika gagal adalah bangun dan mulai berjalan lagi. Kamu tidak boleh berhenti. Saat kamu mempunyai mimpi, jangan biarkan siapapun mengambil fokusmu dari mimpi tersebut. Saat kamu meraih impian itu, taruhlah impian lainnya. (Enes Kanter mendorong anak-anak untuk tetap bermimpi, berpikir lebih besar, dan terus memiliki impian yang lebih besar lagi).
Bagaimana basket mengubah hidup Anda?
Bermain basket menyenangkan karena memberikan kamu wadah untuk membagikan pesan. Pesan ini sangat penting dan bagaimana menggunakan wadah/platform saya untuk membawa kebaikan. Sekalinya kamu bermain di NBA, ada banyak hal yang dapat kamu lakukan, kamu akan mendapatkan banyak kekuatan, dan kamu perlu menggunakannya untuk tujuan yang baik.
Apa pelajaran hidup berharga lainnya yang Anda dapatkan dari basket?
Basket mengajarkan saya untuk tidak pernah menyerah. Akan terdapat banyak kegagalan tetapi kamu tidak boleh menyerah. Akan ada banyak orang yang membenci kamu di luar sana, orang-orang yang ingin kamu gagal. Yang harus kamu lakukan adalah pergi dan membuktikan bahwa mereka salah. Sangat penting untuk terus maju dan pergi melakukan hal yang kamu sukai.
Apa hal lain yang menjadi fokus Anda selain karir basket?
Saat saya berhenti dari karir ini, saya ingin kembali ke sekolah dan menyelesaikan kuliah (pendidikan) saya.
Baca juga: NBA Kenalkan Jr. NBA at Home untuk Generasi Muda
Apakah Anda memiliki saran tentang bagaimana saya dapat mengembangkan keterampilan saya, meskipun sekolah tidak memberikan dukungan?
Utamakan pendidikan sebagai prioritas pertama dan olahraga kedua. Bahkan jika kamu menjadi pemain basket, kamu hanya dapat bermain hingga usia 34-35 tahun. Untuk itu, saya tentu akan menempatkan pendidikan sebagai prioritas nomor satu. (Dalam hal bagaimana kamu dapat mengembangkan keterampilan) basket, (saran saya) berlatihlah lebih kuat dibandingkan siapapun. Itu akan membuat kamu (menjadi) pemain terbaik.