Apakah Kamu Seorang Extrovert ?

Sekolahnews.com – Setiap orang memiliki karakteristik yang berbeda-beda dalam berkehidupan sosial. Hal itu disebabkan oleh keragaman latar belakang yang beragam, sehingga membentuk kepribadian seseorang. Ada yang hobinya baca buku sendirian, namun ada juga yang senang bertemu orang banyak. Oleh sebab itu, gak ada yang salah dengan hal itu, sebab setiap orang memiliki preferensinya tersendiri.
Misalnya, kamu punya teman suka nongkrong, pergi main, ngumpul terus setiap harinya. Kalo gak ngumpul dengan teman, rasanya ada yang kurang gitu dalam sehari-harinya. Dari situ, kamu pun merasa tidak bisa seperti dia, kalau kamu baru ketemu orang banyak sebentar udah capek banget rasanya kayak energi kamu habis gitu.
Nah, dalam perspektif psikologi, temanmu itu mungkin termasuk orang yang extrovert. Salah satunya ditandai melalui caranya dalam mengisi ulang energinya yang telah habis dalam sehari-harinya.
Apa sih extrovert itu? Nah, ekstrovert merupakan individu dengan ciri kepribadian extraversion, yang memperoleh energi melalui hal yang bersifat eksternal. Hal Ini pertama kali diperkenalkan oleh Carl Jung, pencetus aliran psikologi psikoanalisis asal Swiss. Dari situ, extraversion bisa dibilang bertolak belakang dengan kepribadian introversion, yang memperoleh energinya melalui dalam diri. Tentunya, setiap dari kamu memiliki tingkat introversion serta extraversion yang berbeda-beda.
Berikut ini ciri-ciri seseorang dengan kepribadian extrovert yang dilansir dari laman kampusimpian.com :
1. Senang Berinteraksi Dan Bersosialisasi
Seorang ekstrovert sangat senang mengadakan suatu kegiatan di lingkungan sekolah/kampus atau di lingkungan tempat tinggal dan tempat kerja. Mereka dapat serta bersosialisasi dengan para tetangga sekitar. Kalau mereka sehari aja didalam rumah sudah rasa setahun mungkin, karena orang ekstrovert ini tidak akan betah berada di rumah.
2. Selalu Antusias Dan Semangat
Didalam kesehariannya orang extrovert selalu tampak ceria, sumringah dan selalu bersemangat di setiap waktu. Jika di hadapkan dengan hal-hal yang baru mereka akan sangat berantusias terhadap hal dan kondisi tersebut.
Inilah ciri khas seorang extrovert. Akan tetapi, seorang ekstrovert juga bisa down. Hal ini terlihat saat tingkah laku mereka tidak seperti biasanya. Mereka yang kesehariannya selalu berantusias lalu tiba-tiba menjadi pendiam. Hal ini bisa disimpulkan bahwa mereka sedang berada pada titik bawah yang membuat pikiran mereka sedih dan galau. Untuk mengembalikan mood tersebut mereka butuh orang-orang sekitar, mungkin dengan keramaian akan membuat mereka melupakan masalah tersebut.
3. Cenderung Spontan Dalam Bertindak Atau Berbicara
Orang-orang extrovert memang tidak seperti tipe kepribadian introvert. Seorang introvert yang hampir selalu berpikir terlebih dahulu dalam melakukan sesuatu atau berbicara. Mereka cenderung spontan dalam bertindak dan terkesan ceplas-ceplos dalam berbicara. Apa yang ingin mereka bicarakan biasanya langsung seketika itu mereka sampaikan, tanpa takut salah atau garing.
4. Menyukai Popularitas Dan Senang Menjadi Pusat Perhatian
Orang extrovert senang menjadi pusat perhatian orang-orang di sekitar. Mereka pun cenderung popular di kalangan teman, rekan dan lingkungan tempat mereka berada.
Mungkin hal ini yang menjadi penyebab kebanyakan selebritis itu orang-orang dengan tipe kepribadian extrovert. Walaupun tidak semuanya ektrovert. Mereka ingin terlihat menonjol dari yang lainnya.
5. Senang Jadi Pembicara Daripada Pendengar
Seorang extrovert akan senang menuangkan ide dan gagasan mereka kepada orang lain. Di dalam sebuah diskusi mereka akan banyak mendominasi suara serta usulan yang cukup kreatif. Namun terkadang, pembicaraannya masih kalah berbobot dengan mereka yang introvert. Meskipun introvert jarang menuangkan ide dan gagasan mereka, analisa dan perencanaan si introvert cukup detail dan terstruktur.
Perlu kamu ketahui, bahwa gak ada yang lebih baik antara menjadi ekstrovert dan introvert. Keduanya hanyalah sebuah preferensi bagi setiap orang dalam mengisi ulang energi. Oleh sebab itu, jangan menjadikan ciri kepribadian sebagai tolak ukur permanen, melainkan untuk memahami dirimu dalam berkehidupan sosial.