Dirgahayu Guruku, Jasamu Tiada Tara

SekolahNews — Hari Guru Nasional diperingati bersama hari ulang tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) berdasarkan Keputusan Presiden No.78 tahun 1984. Hari Guru Nasional bukan hari libur resmi, dan dirayakan dalam bentuk upacara peringatan di sekolah-sekolah dan pemberian tanda jasa bagi guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah. Guru di Indonesia dianggap sebagai pahlawan tanpa tanda jasa.

Sejarah hari guru dimulai dengan Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) yang berdiri pada tahun 1912 diprakarsai oleh guru-guru pribumi. Tahun 1932 PGHB diubah menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI), dan berubah menjadi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) setelah Kongres Guru Indonesia pada tanggal 24-25 Nopember 1945 di Surakarta.  

Baca juga: Kenapa 10 Nopember Diperingati Sebagai Hari Pahlawan?

Setelah PGHB terbentuk, muncullah organisasi guru yang lain, seperti: Persatuan Guru Bantu (PGUB), Perserikatan Guru Desa (PGD), Persatuan Guru Amachtsschool (PGAS), Perserikatan Normaalschool (PNS), Hogere Kweekschool Bond (HKSB), dan lain-lain.

Tut Wuri Handayani

Ki Hajar Dewantoro merupakan tokoh yang selalu dikenang dalam ranag pendidikan. Tokoh pahlawan nasional yang memiliki nama asli Raden Mas Suwardi Suryaningrat ini memiliki ajaran yang digunakan hingga kini, yakni:

Ing ngarsa sung tuladha memiliki makna bahwa di depan memberi teladan, maksudnya adalah apabila seseorang memiliki jabatan hendaknya memberi suri tauladan yang baik kepada setiap bawahannya sehingga dapat ditiru dan dijadikan pedoman kebaikan.

Ing madya mangun karsa artinya ditengah memberikan peluang, tujuannya adalah bagi siapapun yang ada di tengah masyarakat, ataupun ditengah suatu organisasi, berikanlah terobosan-terobosan yang menjadi peluang keberhasilan dalam jangka waktu yang panjang.

Tut wuri handayani ialah dibelakang memberi dorongan. Inilah semboyan yang sampai saat ini digunakan di dunia pendidikan.

Baca juga: Ingat, Tanggal 12 Oktober Hari Museum Ya…

Ucapan yang sangat menyentuh kalbu bagi seorang guru sering dikumandangkan, entah berupa puisi, lagu, cindera mata bahkan berupa poster ataupun brosur. Pada lagu yang sering dikumandangkan ialah dengan judul ‘Trima kasihku’. Kan ku ingat slalu nasehat guruku. Salah satu liriknya mengingatkan kita bahwa setiap nasehat yang diberikan oleh seorang guru selalu bermaksud untuk mengantarkan anak didiknya menjadi lebih baik setiap waktu.