Dokter dan Paramedis Garda Terdepan Covid 19
SekolahNews — Sungguh mulia pengorbanan para tenaga medis termasuk para dokter yang menangani pasien virus Corona atau Covid-19.
“Kami kagum sama kalian, kami hormat kepada kalian para dokter, para perawat dan para pekerja di rumah sakit,” kata Prabowo, saat menerima alat kesehatan Covid -19 dari Shanghai, Tiongkok, di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (23/3/2020).
“Kau adalah pahlawan-pahlawan sekarang ini, kami berjanji akan berbuat yang terbaik untuk mendukung kalian membantu rakyat Indonesia,” kata Prabowo pula.
Baca juga: Korban Corona Terus Berjatuhan, Kota Wuhan Kewalahan |
Ia pun mengucapkan terima kasih atas nama pemerintah dan rakyat Indonesia kepada para dokter, para perawat, para pekerja di rumah sakit yang menghadapi langsung di garis terdepan bahaya ini.
Kisah haru dijalani Dokter Ungky Agus Setiawan (40 tahun), perawat pasien positif virus corona Covid-19 di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang. Sebagai garda terdepan penanganan Covid-19, dia masuk kategori orang dengan risiko tinggi terinfeksi virus.
“Gimana ya, kita sudah disumpah. Tapi, ini kan demi masyarakat semua. Kalau tidak kita tangani. Siapa lagi untuk membantu permasalahan ini,” kata Ungky sambil meneteskan air mata menceritakan perjuangan yang dia lakukan.
Dengan mata berkaca-kaca dia terus melanjutkan kisahnya. Sudah 10 tahun dia bekerja sebagai tenaga medis di RSSA Kota Malang. Dokter spesialis paru ini pernah menangani pasien SARS. Air matanya kembali menetes, dengan menyebut Covid-19 perjalanannya begitu cepat.
“Kalau dulu sudah menangani SARS. Tapi, Covid ini perjalanannya cukup cepat. Karena penyakit baru. Ya, kita harus siap,” ujar Ungky.
Baca juga: Presiden Jokowi : Ujian Nasional 2020 Ditiadakan |
Peran dokter dalam penanganan Covid-19 sangat penting. Mereka berada sebagai frontline, mirip tugas tentara dalam menjaga kedaulatan bangsa. Taruhan utamanya adalah nyawa, dia menganggap tugas ini sebagai tugas kemanusiaan. Tugas yang mulia.
“Sesama teman. Kita saling menyemangati. Seperti tentara kita. Tapi, rasa ketakutan itu tetap pasti ada,” tutur Ungky.
Sebagai orang yang rentan terinfeksi virus, cara utama sebagai pertahanan adalah menggunakan alat pelindung diri (APD) sesuai prosedur penanganan Covid-19. Tidak lupa dia selalu meminum vitamin, dan makanan yang bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Bila dalam kondisi lelah, sesegera mungkin dia beristirahat.
“Menggunakan APD yang lengkap dan meningkatkan imun. Paling penting kita punya optimis dan kerja sesuai dengan porsi. Jadi, kalau memang kecapekan ya semua ada batasnya. Kita harus jaga kondisi,” kata Ungky.
Ungky mengatakan, untuk pasien Covid-19 maupun pasien terduga terinfeksi Covid-19. Kunci utama adalah berfikir rasional dan optimis bisa melalui kondisi terburuk. Kemudian mengkonsumsi makanan dan vitamin yang bisa meningkatkan imun di dalam tubuh.
Baca juga: Waspada Virus Corona, 3 Golongan Ini Paling Rentan! |
“Memang, ini masih belum ada obat dan lain sebagainya. Tapi, paling penting menjaga imun akan membantu lebih baik. Keresahan dengan berpikir tidak rasional itu harus kita buang. Kita optimis bisa. Tapi tetap, kewaspadaan tinggi itu harus kita jalani,” ujar Ungky.
PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mebeberkan nama-nama dokter yang meninggal di tengah situasi pandemi virus Corona atau Covid-19. Diantaranya, dr. Hadio Ali SpS, (IDI Cabang Jakarta Selatan); dr. Djoko Judodjoko, SpB, (IDI Cabang Kota Bogor); dr. Laurentius P, SpKJ, (IDI Cabang Jakarta Timur); dr. Adi Mirsaputra SpTHT, (IDI Cabang Kota Bekasi); dr. Ucok Martin SpP, (IDI Cabang Medan); dan dr. Toni Daniel Silitonga, (IDI Cabang Bandung Barat).