Satelit ERBS Akhirnya Pulang, Berjasa Lawan Kerusakan Ozon

Sekolahnews — Satelit ERBS (Earth Radiation Budget Satellite) milik NASA akhirnya kembali ke Bumi pada Minggu (08/01/2023). ERBS mendarat di Laut Bering yang terletak di Samudra Pasifik bagian utara, setelah bertugas selama 38 tahun .

Departemen Pertahanan Amerika Serikat mengonfirmasi bahwa satelit seberat 5.400 pon tersebut memasuki kembali atmosfer di atas Laut Bering. memperkirakan sebagian besar satelit akan terbakar saat melewati atmosfer, tetapi beberapa komponen akan bertahan saat masuk kembali.

Melansir situs resmi NASA, satelit ERBS merupakan bagian dari misi Earth RAdiation Budget Experiment (ERBE).

Baca juga: Satelit NASA Seberat 2.400 Kg Jatuh ke Bumi setelah 38 Tahun Mengudara

Satelit tersebut membawa tiga instrumen dengan dua instrumen digunakan untuk mengukur alokasi radiasi energi Bumi (Earth’s radiative energy budget), dan satu untuk mengukur ozon.

Satelit ERBS punya jasa besar dalam perjuangan umat manusia memperbaiki lapisan ozon. Pengamatannya membantu para peneliti mengukur efek aktivitas manusia pada keseimbangan radiasi Bumi.

NASA terus melanjutkan keberhasilan misi ERBE dengan proyek-proyek termasuk rangkaian instrumen satelit Clouds dan Earth’s Radiant Energy System (CERES) saat ini.

ERBS mengorbit dengan menumpang pesawat Challenger pada 5 Oktober 1984. Selama 21 tahun mengorbit, ERBS secara aktif menyelidiki bagaimana Bumi menyerap dan memancarkan energi dari Matahari, dan melakukan pengukuran ozon stratosfer, uap air, nitrogen dioksida, dan aerosol. 

Satelit tersebut awalnya hanya digunakan untuk mengumpulkan data ozon selama dua tahun. Namun ERBS ternyata baru bisa beristirahat pada 2005.

Jasa satelit ERBS ini cukup besar bagi umat manusia. Usia tugasnya yang lama membantu kita memahami bagaimana cara merawat dan melawan kerusakan lapisan ozon.

Data yang didapat oleh satelit ini menjadi salah satu data dasar dalam menyusun International Montreal Protocol Agreement yang dibuat pada 1987 yang membuat dunia setuju mengurangi bahan yang berbahaya untuk ozon yakni chlorofluorocarbons.

(IDN Times)