Satgas Covid-19 Bicara Soal Munculnya Klaster Sekolah

Sekolahnews.com – Baru saja merevisi Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri,Ju’mat (7/8) pekan kemarin, mengenai sekolah yang berada di zona hijau dan kuning diperbolehkan melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka, tiba-tiba muncul klaster baru yang bermunculan. Berdasarkan catatan @LaporCOVID19, ada 6 klaster penyebaran Covid-19 di sekolah.

Wiku Adisasmito, selaku Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19  mengatakan pemerintah mengizinkan pembukaan sekolah tatap muka dengan sejumlah syarat yang ketat. Jika masih terjadi penularan, maka ia menilai syarat-syarat tersebut belum dijalankan dengan baik.

“Apabila terjadi klaster atau kasus baru di dalam sekolah, itu tentunya terkait dengan proses pembukaan yang mungkin belum sempurna dalam melakukan simulasinya,” kata Wiku dalam keterangan pers daring dari Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (13/8/2020).

Proses pembukaan sekolah tatap muka oleh Pemda harus dilakukan secara bertahap dengan sejumlah proses, mulai dari prakondisi hingga menentukan waktu yang tepat kapan sekolah sebaiknya dibuka. Kemudian prioritas menentukan mana sekolah yang harus dibuka dahulu dan mana yang belum boleh dibuka. Lalu, harus ada konsultasi dan koordinasi antara satgas daerah dan satgas pusat. Terakhir, monitoring dan evaluasi juga harus terus dilakukan selama proses pembelajaran tatap muka.

Lalu tiap sekolah juga perlu melakukan persiapan untuk memastikan protokol kesehatan terus dijalankan baik oleh guru dan siswa. Ini juga termasuk sarana transportasi siswa saat menuju sekolah.

“Kalau itu semua dilakukan dengan baik seharusnya tidak terjadi klaster-klaster di sekolah atau mana pun juga,” ujar Wiku.

Sementara itu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan buka suara soal informasi klaster penyebaran virus corona di institusi pendidikan. Informasi tersebut mulanya diungkap Koalisi Masyarakat Lapor Covid-19 melalui akun Twitter @LaporCovid19 yang menyebutkan bahwa salah satu sekolah di Tulungagung, Jawa Timur ada seorang siswa di Kecamatan Pagerwojo yang menularkan lima siswa lain, dan dua guru.

Jumeri, Direktur Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud Jumeri melalui konferensi video, Kamis (13/8)

kasus ini terjadi bukan karena pembukaan sekolah, melainkan karena guru melakukan pembelajaran dengan cara berkunjung ke tempat tinggal siswa.

Akun Twitter @laporcovid membeberkan sejumlah klaster yang terjadi di lingkungan pendidikan setelah pemerintah mengizinkan pembelajaran tatap muka di zona hijau dan kuning. Dikutip dari Tribunnews.com, berikut sejumlah klaster sekolah yang dilaporkan oleh akun @laporcovid:

1. Klaster Sekolah Tulungagung

Siswa (9 th) warga Kec. Pagerwojo, tertular dari ayahnya yang Reaktif: menulari 5 siswa dan 2 guru. 2. Klaster Sekolah Lumajang

Seorang guru SD dlm Prog Guru Sambang, sejak 28/7/2020, positif Covid pada 10/8/2020, dan potensial menulari beberapa siswa yang jadi kelompok belajar di rumah.

3. Klaster Sekolah Kalimantan Barat

Sebanyak 14 siswa dan 8 guru di Provinsi Kalbar terkonfirmasi positif Covid-19. Mereka dari:

a. SMA 1 Ketapang

b. SMA 1 Ngabang

c. SMA 1 Pontianak

d. SMPN 1 Pontianak

e. SMAN 2

f. SMAN 3.

4. Klaster Sekolah Tegal

Siswa SD dari Kec Pangkah, Tegal, tertular dari kakeknya, dan potensial menulari guru dan teman sekelasnya yg sempat mengikuti KBM) tatap muka di sekolah.

5. Klaster Sekolah Cilegon

Setelah seorang siswa SMPN 7 Cilegon positif Covid-19, di masa uji coba KBM tatap muka di 53 sekolah, mulai 3 Agustus 2020. Mulai 5 Agustus 2020 kebijakan itu dibatalkan Dinas Pendidikan Cilegon.

6. Klaster Sekolah Sumedang

Pelajar (6 th) Kec Situraja dan pelajar (9 th) dari Kec Sumedang Utara tertular pedagang Pasar Situraja, saat perjalanan ke/dari sekolah.

7. Klaster Sekolah Pati

Sebanyak 26 santri Pondok Pesantren di Kajen, Kec Margoyoso, Pati dinyatakan positif Covid-19 dan Ponpes itu harus di-lockdown.

8. Klaster Sekolah Balikpapan

Dari seorang guru yang positif Covid19 menulari 28 org guru & pegawai sekolah, di 1 SD dan 1 SMP, termsk batita perempuan (2 th), per 6/8. 4 hari kemudian menulari 17 org lagi.

9. Klaster Sekolah Rembang Seorang guru SMKN 1 Gunem di Kec Gunem dinyatakan positif Covid-19 di awal bulan. Menulari 10 guru lain di sekolah yg sama, per 7/8/2020. (dari berbagai sumber).