Selamat Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-25
SekolahNews — Tanggal 10 Agustus ditetapkan sebagai Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (HAKTEKNAS) berdasarkan Keppres Nomor 71 Tahun 1995. Pada tanggal 10 Agustus 1995 pesawat terbang N-250 Gatotkaca buatan putra-putri bangsa pertama kali lepas landas di langit Bandung.
Kala itu, pesawat terbang yang pembuatannya digagas oleh Presiden ke-3 RI BJ Habibie, jadi kado ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-50. Dan ini menjadi tonggak sejarah kebangkitan teknologi Nasional, yang artinya ini telah Seperempat abad momentum Kebangkitan Teknologi Nasional tercatat dan sudah semestinya dapat Menumbuhkembangkan kesadaran masyarakat tentang perlunya budaya Iptek dalam kehidupan sehari-hari, meskipun perjalanan tersebut harus berkelanjutan.
Tahun ini jadi peringatan Harteknas yang ke-25, dicanangkan menjadi tonggak untuk mewujudkan kemandirian nasional serta mewujudkan inovasi sebagai solusi dalam menyelesaikan segala tantangan yang ada di Tanah Air.
Baca juga: Ini 49 Kawasan Sains dan Teknologi yang Dikembangkan Pemerintah
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, Bambang Brodjonegoro, dalam acara peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-25 mengatakan, saat ini pemerintah tengah fokus mengembangkan kecerdasan artifisial (AI) guna memenuhi arah kebijakan nasional yang betujuan agar Indonesia memiliki daya saing tinggi di tingkat global.
“Lima program priotitas dari kecerdasan artifisial Indonesia, pertama layanana kesehatan, kedua reformasi birokrasi, ketiga pendidikan dan riset, keempat ketahanan pangan, serta kelima mobilitas dan kota cerdas,“ ujar Bambang dan konverensi virtual yang disiarkan YouTube Kemenristek/BRIN, Senin (10/08).
Teknologi atasi pandemi COVID-19
Ia juga menyebut bahwa saat ini kecerdasan artifisial juga diaplikasikan dalam upaya mendeteksi virus COVID-19. Selain dengan kecerdasan artifisial, ia pun menyampaikan bahwa Kemenristek/BRIN lewat konsorsiumnya telah berhasil memproduksi lima jenis ventilator untuk penanganan pasien COVID-19.
Kelima ventilator yang diklaim telah memiliki izin edar ini, antara lain GERLIP HNFC 01 yang dikembangkan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), BPPT3S-LEN dan DHARCOV-23S yang dikembangkan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Vent-I yang dikembangkan Institut Teknologi Bandung dan Universitas Padjadjaran, dan COVENT20 yang dikembangkan Universitas Indonesia.
Baca juga: Keren! Pelajar Indonesia Termasuk Pengguna Teknologi Tertinggi di Dunia
“Kami bekerja sama dengan LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah) mewadahi pemasaran atau hilirisasi dari produk inovasi Indonesia yang telah lulus uji, kesiapterapan teknologi dan inovasi, telah diproduksi, mengantongi perizinan, serta siap edar,“ jelas Menristek yang dikutip dari viva.co.id.
Disamping itu, mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan nasional ini juga menjelaskan sejumlah prioritas riset nasional di sektor teknologi, antara lain pembuatan katalis yang mengubah minyak sawit menjadi bahan bakar minyak (BBM), pembuatan pesawat udara nirawak PUNA MALE Black Eagle untuk menjaga kedaulatan NKRI, pembuatan garam industri sebagai upaya swasembada garam nasional, serta pembuatan pesawat angkut Amphibi N219 yang multifungsi.