Etika bertanya di jalan,perlukah?

SekolahNewsKompasiana, Tadi pagi,seorang pria setengah baya menghampiri saya di pinggir jalan.Ketika itu saya hendak membeli sesuatu di toko dekat tempat tinggal saya.Si pria itu mengendari becak mesin yang terbuka dan bawaanya papan bunga.Saya berpikir bahwa dia bekerja sebagai pengantar papan bunga dan mungkin tidak begitu mengenal daerah tujuan pengantarannya.

Belum selesai saya menjelaskan alamat yang dituju,pemilik toko  memberi isyarat kepada saya untuk tidak menjawab pertanyaan si pengantar bunga itu.Kemudian dia mendekat ke arah saya dan setengah berbisik berkata “Tak usah diladeni kalau tidak ada etika”.Sejenak saya terdiam, dan bingung dengan kejadian pagi itu.”Kalau dia tidak turun dari motornya, tak perlu dijawab” kata pemilik toko itu melanjutkan.

Mungkin si pria pengantar papan bunga itu mendengar ucapan pemilik toko, dia kemudian turun dari motornya.Dengan sopan dan mimik yang ramah dia menanyakan kembali alamat yang tertera di faktur pemesanan papan bunga,si pemilik toko juga dengan ramah dan detilnya menjelaskan alamat yang dituju.Dan pada akhirnya si pria pengantar papan bunga itu mengerti dan pamit untuk melajutkan pekerjaannya.

Si pemilik toko kemudian memberi “kuliah” pagi kepada saya,”Kalau bertanya alamat atau apa di pinggir jalan itu harus sopan dan tahu aturan”katanya.Saya hanya bisa senyum dan mengangguk tanda setuju.”Kadang ada pengendara motor atau mobil pribadi tidak tahu etika,mereka sering bertanya sesuatu tapi tidak turun dan kendaraanya,itu tidak saya ladeni”.

Nah, ternyata jika kita ingin bertanya kepada orang tentang sesuatu di jalanan harus sopan,mulailah dengan kata minta tolong, ucapkan juga kata maaf apabila kita sudah membuat sedikit repot dan memakai waktunya untuk kita,dan setelah itu ucapkan terimakasih atas jawaban dan bantuannya,baik dia tahu atau tidak dengan maksud dan tujuan kita.

Pelajaran pagi tadi,menyegarkan pemahaman saya tentang etika bertanya di pinggir jalan.

www.kompasiana.com

94 thoughts on “Etika bertanya di jalan,perlukah?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *